REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Duta Besar Amerika Serikat untuk ASEAN (Perkumpulan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara) Nina Hachigian mengatakan AS mendukung terlaksananya Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) pada 2015.
AS memiliki kepentingan ekonomi di ASEAN. Asia Tenggara dengan lebih dari 600 juta penduduknya telah menjadi pasar ekspor terbesar keempat AS dan menciptakan setengah juta lapangan kerja bagi warga AS.
Memperbesar akses ekonomi AS di pasar Asia yang terus berkembang dan mendorong negara-negara ASEAN bergabung dalam perjanjian perdagangan tingkat tinggi menjadi sasaran Hachgian sebagai Dubes AS untuk ASEAN yang baru.
"Kami punya banyak program untuk mendukung MEA. Salah satunya dengan usaha kecil menengah (UKM)," ujar dia saat acara perkenalan publik, Rabu (3/12).
Dia menambahkan AS melakukan pelatihan UKM di ASEAN dan mengurusi hal-hal, seperti marketing, logistik dan memasarkan produk secara online. Perempuan 47 tahun tersebut menyebut program ASEAN Single Window yang menghubungkan negara ASEAN dengan lebih mudah. Hachigian mengatakan program itu akan berlanjut.
Hachigian diangkat oleh Dubes AS untuk ASEAN oleh Presiden Barack Obama pada 19 September 2014. Dalam penampilan publiknya yang pertama di Jakarta, Rabu, dia mengatakan kawasan Asia masih muda.
Sebanyak 65 persen penduduknya berusia di bawah 35 tahun. Dengan program Young Southest Asian Leaders Initiative yang diluncurkan Obama April lalu, AS ingin membangun hubungan dengan pemimpin masa depan, memberi mereka landasan bekerja di seluruh ASEAN untuk menyelesaikan tantangan sosial dan ekonomi.
Sebelum menjadi Dubes, perempuan keturunan Armenia dan Jerman tersebut menjabat sebagai senior fellow di Center for American Progress. Sebelum bergabung di American Progress dia adalah peneliti politik senior di RAND Corporation dan menjadi Direktur Kebijakan Asia Pasifik selama empat tahun.
Pada 1998-1999, ibu dua anak itu menjadi slaah satu staf Dewan Keamanan Nasional (NSC) di Gedung Putih. Dia meraih gelar sarjananya dari Yale University dan gelar JD dari Standford Law School.