REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA---Ketua Umum PSSI Djohar Arifin Husin menegaskan pihaknya sudah terbuka terkait laporan keuangan organisasi yang dipimpinnya. Sebab laporan keuangan PSSI, kata dia, wajib diketahui oleh anggotanya.
"Tugas kami adalah melaporkan ke anggota. Yang jelas, keuangan kami diaudit oleh lembaga profesional, yaitu Deloitte," kata Djohar Arifin di Kantor PSSI Senayan, Jakarta, Selasa (9/12).
Keterbukaan keuangan PSSI saat ini memang menjadi sorotan setelah sekelompok suporter yang mengatasnamakan Forum Diskusi Suporter Indonesia (FDSI) mengajukan gugatan ke Komite Informasi Publik (KIP) agar PSSI mengumumkan penggunaan dana. Permohonan FDSI ini ternyata dikabulkan.
Gugatan keterbukaan informasi yang diajukan oleh FDSI ada beberapa poin mulai dari dokumen kontrak dan nilai kontrak antara PSSI dengan stasiun televisi (MNC dan SCTV) untuk hak siar timnas.
Hak siar yang menjadi sorotan adalah selama gelaran Piala AFF U-19 2013, Pra-Piala Asia U-19 2013 dan Tur Nusantara U-19 2014.
Selanjutnya terkait dengan rincian penerimaan dan penggunaan hak siar timnas senior, timnas U-23 dan timnas U-19 selama tahun 2012-2014 serta pengelolaan dana hak siar dan sponsorship.
Hanya, Direktur Hukum PSSI Aristo Pangaribuan langsung mengajukan keberatan atas keputusan KIP yang menyatakan bahwa induk organisasi sepak bola Indonesia itu merupakan badan publik nonpemerintah.
"Sepak bola sama dengan cabang olahraga lainnya. Tapi kami menghargai keputusan ini. Makanya, atas dukungan dari anggota, kami mengajukan banding supaya kepastian hukumnya lebih jelas," kata Djohar.
Mantan staf ahli Menteri Pemuda dan Olahraga itu menjelaskan, laporan keuangan selama satu tahun terakhir sesuai dengan rencana akan dilaporkan kepada anggota pada Kongres PSSI di Jakarta, awal tahun depan.
"Anggota semuanya akan menerima laporan secara tertulis. Insya Allah tahun ini kita surplus. Untuk besarannya masih dihitung," kata dia..