REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Ratusan rumah yang berada di Kampung Baru Bandung, Desa Mekarjaya, Kecamatan Cikajang, Kabupaten Garut, Jawa Barat terendam banjir akibat meluapnya Sungai Cibarengkok dan Cimanten, Selasa (9/12/2014).
Akibat musibah ini sebanyak 305 kepala keluarga dengan total 1.144 jiwa harus kehilangan tempat tinggal akibat rumah mereka terendam banjir. Tidak ada korban jiwa dalam musibah ini. Namun, sebanyak enam rumah rusak hanyut, 41 rusak berat, 108 rusak ringan serta 5 masjid dan 1 madrasah terendam.
Untuk meringankan kesulitan warga, Daarul Qur’an lewat program Santri Siaga Bencana (SIGAB) mendirikan posko yang berlokasi di Pondok Pesantren Al Ittihad, Kampung Baru Bandung, Desa Mekarjaya, Kecamatan Cikajang, Kabupaten Garut.
Relawan Sigab membantu masyarakat dalam menyiapkan kantung-kantung pasir yang digunakan pembuatan tanggul darurat menggantikan tanggul yang jebol. Selain itu juga memberikan bantuan mesin air bagi ponpes dan masjid serta kebutuhan pokok lainnya.
Saat warga Garut masih melakukan pembersihan kabar duka datang dari saudara-saudara kita di Banjarnegara, Jawa Tengah. Jumat (12/12) petang saat masih banyak warga yang tengah beraktivitas suara gemuruh terdengar begitu kencang.
Belum sempat menyadari apa yang terjadi di puncak bukit Telaga Lele luruh menimpa Dukuh Jemblung. “Semuanya begitu cepat. Seketika rumah-rumah tertimbun tanah,” ujar salah satu warga.
Dalam hitungan kurang dari lima menit dukuh seluas 25 hektare yang berisi 35 rumah dengan 55 kepala keluarga tersebut lenyap. Ratusan warga dinyatakan masih tertimbun tanah Sedangkan 24 mayat sudah ditemukan dan belasan lainnya luka-luka.
Selain menimbun rumah, sejumlah kendaraan yang tengah melintas juga menjadi korban tanah longsor. Jalan Raya yang menghubungkan Pekalongan-Banjarnegara putus total.
Tim Sigab Daarul Qur’an Semarang pun bergabung dengan Tim SAR untuk melakukan evakuasi korban longsor di lokasi tersebut. Tim di bawah pimpinan Haris Halimi ini mendirikan posko di Desa Penci Karangtengah, Kecamatan Wanayasa, Banjarnegara.
Bersama para relawan lainnya, SIGAB Daarul Qur’an ikut juga menyiapkan kuburan bagi para korban tewas. Selain itu bantuan berupa kebutuhan bahan pokok dan pakaian disiapkan bagi para korban.
“Insya Allah kami menyiapkan bahan-bahan makanan pokok bagi para korban, Selain itu kami juga menyediakan sejumlah obat-obatan dan mobil ambulance” ujar Haris.
Haris mengatakan timnya masih akan bertahan sampai proses evakuasi selesai dan hingga masa recovery warga. Donasi Kemanusiaan Untuk Korban Banjir dan Longsor di Garut dan Banjarnegara melalui Rekening Mandiri 101-00-9991999-3 An: Yayasan Daarul Qur’an Nusantara.