REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Berbeda dengan PDI-P dan Golkar, hasil survei yang digelar Cyrus Network menunjukkan partai Gerindra dan Demokrat mendapatkan peluang didukung publik untuk memilih kembali Susilo Bambang Yudhoyono dan Prabowo Subianto sebagai ketua umum partai.
Direktur Eksekutif Cyrus Network, Hasan Nasbi Batupahat mengatakan meskipun keduanya tergolong ketua umum partai yang sangat senior, namun dukungan masyarakat terhadap keduanya masih relatif tinggi.
Bahkan ketika responden diberikan informasi tentang usia dan masa jabatan kedua tokoh itu, dukungan publik menurutnya tidak mengalami penurunan signifikan.
"Sebanyak 68 persen responden menganggap Prabowo layak untuk terus jadi ketua umum Gerindra. Sementara SBY, meraih dukungan sebesar 59 persen," kata Hasan, dalam pemaparan hasil 'Survei Nasional Regenerasi Partai Politik', di Jakarta, Senin (15/12).
Ia mengatakan, jika Prabowo maju kembali sebagai ketum, ia tetap menang dengan dukungan sebesar 49,3 persen. Angka itu kemudian disusul oleh Fadli Zon (13,8 persen) dan Ahmad Muzani (8,1 persen).
Sementara itu, di internal partai Gerindra sendiri, sebesar 63 persen masih menginginkan Prabowo memimpin Gerindra. Sedangkan dukungan konstituen Gerindra, sebanyak 81 persen pemilih Gerindra masih mendukung Prabowo sebagai Ketum.
Ia mengatakan, secara umum publik melihat belum tersedianya tokoh yang dianggap mampu membesarkan partai selain Prabowo. Sama halnya dengan Prabowo, jika diikutsertakan kembali SBY tetap mendapatkan suara paling tinggi sebesar 37,7 persen.
Sementara jika tidak diikutsertakan, publik mengalihkan dukungan pada Edhi Baskoro Yudhoyono (33,8 persen) dan Marzukie Alie (22,7 persen).
Sementara di konstituen Demokrat, SBY masih mendapat dukungan sebesar 69 persen. Di internal partai Demokrat, SBY tetap unggul dengan dukungan sebesar 45,8 persen. Angka itu disusul Ibas sebesar 30,6 persen dan Marzuki Alie sebesar 6,9 persen.
C73