REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Selama 20 tahun terakhir, Pakistan telah mengembangkan penerimaan budaya kelompok-kelompok militan yang menggunakan agama untuk membenarkan serangan teroris mereka.
Perdana Menteri Pakistan Nawaz Sharif menyebut tragedi pembantaian sekolah nasional dan sedang menuju ke Peshawar. Dan mengumumkan tiga hari berkabung bagi mereka yang tewas.
"Apa yang kita lihat di Pakistan adalah pengingat yang sebenarnya bahwa berbagai jenis ideologi seperti ini diperbanyak dan diberdayakan. Ini semacam balas dendam atas tindakan yang diambil oleh yang tentara Pakistan terhadap Taliban," katanya kepada Sputnik, Rabu (17/12).
Hal serupa juga dikatakan oleh mantan Menteri Negara Urusan Eksternal India, Anand Sharma bahwa serangan-serangan teroris seperti serangan Taliban di sekolah Pakistan adalah kejahatan terhadap kemanusiaan.
"Kami mengutuk jenis kegiatan teroris. Ini adalah kejahatan keji terhadap kemanusiaan. Semua negara harus bersatu untuk melawan terorisme," kata mantan pejabat itu.
Perdana Menteri India Narendra Modi juga mengutuk keras serangan pengecut oleh militan Taliban itu, dan memandang tindakan tersebut kebrutalan tak masuk akal yang tak terkatakan.