REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Rusia mengundang pemimpin Korea Utara Kim Jong Un untuk menghadiri upacara, yang menandai akhir Perang Dunia II. Ini akan menjadi kunjungan luar negeri pertama Kim, sejak mengambil alih kepemimpinan pada 2011.
Kantor berita Reuters melaporkan, Kim kemungkinan akan bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin. Rusia kini membutuhkan kerjasama dengan Pyongyang untuk meningkatkan ekspor gas alam ke Korea Selatan.
Tapi tak jelas saat ini, apa Kim akan menerima undangan tersebut. Korut pun tengah mencoba menjalin hubungan lebih erat dengan Rusia. Ia selama ini menghadapi kecaman internasional atas tuduhan pelanggaran hak asasi manusia dan program nuklirnya.
Putin mengadakan pembicaraan dengan utusan pribadi Kim bulan lalu. Ia menyerukan hubungan yang lebih dalam dengan Korea Utara, untuk meningkatkan keamanan regional.
Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov mengatakan, Korut siap untuk melanjutkan perundingan internasional yang terhenti karena program nuklirnya. Korut, Korea Selatan, Jepang, Cina, Rusia dan Amerika Serikat memulai pembicaraan pada 2003, terkait masalah Semenanjung Korea. Tapi pembicaraan dihentikan setelah Pyongyang menguji perangkat nuklir pada tahun 2006 dan 2009.