Kamis 18 Dec 2014 17:00 WIB

Keamanan dan Kesejahteraan Jadi Fokus Utama Negara-Negara ASEAN

Rep: C84/ Red: Julkifli Marbun
ASEAN
ASEAN

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dalam Press Briefing yang diselenggarakan Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) di Ruang Palapa Kemenlu, Jalan Taman Pejambon No. 6 Jakarta Pusat, Kamis (18/12), Dirjen Kerjasama ASEAN, Kemenlu, I Gusti Agung Wesaka Puja menyampaikan pentingnya menjaga hubungan negara-negara ASEAN.

Ia menjelaskan tentang KTT ke-25 ASEAN di Myanmar yang membahas kembali masalah kerjasama dan juga penanggulangan bencana. Hal ini tak lepas dari sejumlah bencana yang terjadi seperti tenggelamnya Kapal Oryong di Korea Selatan dan juga Topan Rubby di Filipina.

Dalam pertemuan Kepala negara-negara ASEAN, ia menekankan komitmen mereka untuk menjamin kemakmuran dan kesejahteraan di kawasan tersebut. Ia melanjutkan bahwa kedepannya, Kemenlu akan memperkuat kesertariatan bagi negara-negara ASEAN di Jakarta.

"Dari 169 proyek kerjasama ASEAN selama 2 tahun, baru 117 proyek yang sudah terlaksana. 24 proyek lainnya sedang berjalan, sedangkan 28 lainnya masih dalam perencanaan," ujarnya kepada wartawan.

Ia menambahkan dalam pertemuan tersebut juga membahas tiga pilar yang telah disepakati bersama yakni keamanan politik, ekonomi dan budaya. Sementara itu, Presiden Indonesia, Jokowi juga menekankan dukungan Indonesia untuk meningkatkan target perdagangan dan investasi.

Jokowi, seperti yan ia katakan, menyampaikan pentingnya mengedepankan dialog dalam menjaga stabilitas keamanan di kawasan ASEAN. Indonesia yang hingga saat ini menjabat sebagai koordinator ASEAN akan menyelesaikan tugasnya hingga Juli 2015 mendatang.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement