REPUBLIKA.CO.ID, TERNATE -- Bandara Babullah Ternate masih ditutup untuk penerbangan, karena abu vulkanik akibat erupsi Gunung Gamalama dianggap masih membahayakan untuk pesawat yang akan mendarat atau lepas landas di bandara tersebut.
"Aktivitas penerbangan di Bandara Babullah Ternate masih kami tutup sejak Jumat (19/12) pukul 08.00 WIT karena saat itu landasan pacu tertutup abu erupsi Gunung Gamalama dan sampai hari ini belum dibersihkan. Selain itu, aktivitas vulkanik Gunung Gamalama masih tinggi, sehingga penutupan bandara berlangsung sampai saat ini," kata Kepala Bandara Babullah, Taslim Badaruddin di Ternate, Maluku Utara, Minggu (21/12)
Ia mengatakan, pihaknya berencana akan membuka aktivitas Bandara Babullah pada Senin (22/12), tetapi harus dikoordinasikan dengan semua pihak terkait, seperti Pusat Vulkanologi, Mitigasi dan Geologi (PVMG) Bandung dan Pemkot Ternate untuk menyiapkan mobilnya membersihkan landasan bandara tersebut, kalau kondisi erupsi Gunung Gamalama mulai menunjukkan penurunan.
Taslim melanjutkan, oleh karena itu keputusan untuk membuka kembali Bandara Babullah akan dipastikan setelah rapat internal dengan melibatkan sejumlah pihak, guna memastikan perkembangan terkini erupsi Gunung Gamalama.
Sebelumnya, Taslim mengatakan penutupan tersebut sampai batas waktu yang belum ditentukan, karena abu vulkanik akibat erupsi Gunung Gamalama yang menutupi landasan pacu bandara mencapai 5 cm dan itu sangat berbahayak bagi pesawat yang beroperasi di bandara itu.
Untuk jadwal penerbangan pada hari Minggu, terpaksa sejumlah maskapai penerbangan seperti Garuda Indonesia menghentikan aktivitas empat pesawatnya rute dari Ternate ke sejumlah kota lainnya di Indonesia.
Begitu pula, dua pesawat yang baru beroperasi di Kota Ternate Batik Air yang sempat terbang dari Bandara Babullah tujuan Makassar, untuk Sabtu, ada dua pesawat tujuan Ternate-Makassar PP dan Ternate-Jakarta PP harus batal.
Hal yang sama juga untuk empat pesawat Sriwijaya Air tujuan Ternate-Jakarta PP, Ternate-Ambon PP, Ternate Makassar PP dan Ternate-Manado PP membatalkan semua aktivitasnya di Bandara Babullah.
Sementara itu, Bandara Kuabang Kao di Kabupaten Halmahera Utara siap menjadikan landasan tersebut sebagai bandara alternatif, jika Bandara Babullah belum bisa dibuka akibat erupsi Gunung Gamalama.
Bandara Kuabang bisa dijadikan sebagai bandara alternatif, karena sampai saat ini rute Kao-Manado masih lancar untuk pesawat berbadan sedang, sehingga siap menerima penerbangan dari Manado-Kao PP untuk mengangkut penumpang dari dan ke Kota Ternate.