Selasa 23 Dec 2014 10:28 WIB
Golkar pecah

Dua Skenario Rekonsiliasi Golkar

Rep: c 08/ Red: Indah Wulandari
 Ketua Umum Partai Golkar terpilih, Aburizal Bakrie (kiri) saat Munas IX di Nusa Dua, Bali, Rabu (3/12).  (Antara/Puspa Perwitasari)
Ketua Umum Partai Golkar terpilih, Aburizal Bakrie (kiri) saat Munas IX di Nusa Dua, Bali, Rabu (3/12). (Antara/Puspa Perwitasari)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA—Skenario rekonsiliasi bakal dijalani kubu Agung Laksono dan Aburizal Bakrie untuk menemukan solusi internal Partai Golkar, Selasa (23/12) sore nanti. Ada dua opsi yang disarankan.

“Pertama, Ical dan Agung sama-sama mempersiapkan Munas rekonsiliasi dan mendorong regenerasi kepemimpinan Golkar ke depan.  Siapapun pemimpin baru yang terpilih, Ical dan Agung harus dilibatkan dalam merancang formatur kepengurusan periode 2015-2020,” tegas kata Juru Bicara Poros Muda Partai Golkar Andi Sinulingga, Selasa (23/12).

Jika opsi ini dilakukan, Andi yakin, citra keduanya  akan mulia di mata publik dan keluarga besar Golkar.

Mantan Ketua Badan Pemenangan Pemilu Partai Golkar ini kemudian menawarkan opsi rekonsiliasi kedua.

Yakni melalui Munas bersama khusus untuk memilih ketua umum yang calonnya hanya Ical dan Agung.

Jika Agung menang, Ical jadi Ketua Dewan Pertimbangan. Sebaliknya bila Ical yang menang, maka Agung menjadi wakil ketua umum dan bersama-sama menyusun kepengurusan bersama formatur lainnya.

Namun Andi mencatat, Munas bersama harus melahirkan sikap politik dengan keluar dari Koalisi Merah Putih, serta juga tidak bergabung di dalam pemerintahan.

“Golkar fokus bekerja menjalankan fungsi-fungsi kepartaian dgn menjalankan fungsi kontrol di parlemen dan merealisasikan program-program partai yang berpihak pada rakyat banyak,” ujar Andi.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement