REPUBLIKA.CO.ID, DEMAK -— Nelayan di Desa Morodemak, Kecamatan Bonang, Kabupaten Demak, provinsi Jawa Tengah kini sudah bisa membeli solar bersubsidi secara non tunai. Untuk mendapatkan solar bersubsidi bagi kebutuhan melaut, mereka cukup menggesek Kartu BBM Nelayan yang telah diterima dari pencanangan program Seribu Kampung Nelayan Mandiri Tangguh Indah dan Maju (Sekaya Maritim).
Penggunaan kartu ini, Selasa (23/12), telah diujicobakan oleh salah seorang nelayan, Mahyudin (43), dan disaksikan oleh Sekjen Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Sjarief Widjaja; Dirjen Perikanan Tangkap KKP, Gellwyn Jusuf; Bupati Demak, Moh Dachirin Said dan sejumlah pejabat BRI, di Solar Packed Dealer Nelayan (SPDN) Morodemak.
Uji coba penggunaan kartu BBM nelayan ini menjadi rangkaian dari pencanangan program Sekaya Maritim yang dilaksanakan di Desa Morodemak. Pada kesempatan ini, Dirjen perikanan Tangkap, Gellwyn Jusuf mengatakan, pemerintah telah mengeluarkan kebijakan alokasi kuaota BBM nelayan dan usaha penangkapan ikan. KKP bekerjasama dengan BRI mengembangkan Kartu BBM Nelayan yang sekaaligus berfungsi sebagai alat kontrol penggunaan BBM bagi nelayan.
Setelah diluncurkan Presiden Jokowi, kartu nelayan ini diberikan kepada nelayan pemilik kapal guna mempermudah mendapatkan BBM bersubsidi agar tak terjadi penyelewengan distribusi BBM bersubsidi.
Selain itu, dengan kartu ini penyaluran BBM bersubsidi menjadi lebih transparan. Karena sistemnya dibuat online dan terkoneksi dengan sistem BPH Migas dan Pertamina.
Kartu ini juga berlaku di SPDN maupun SPBU. Dengan kartu ini nelayan juga dapat mengetahui jatah BBM per bulan. “Kini kartu ini kita uji cobakan kepada para nelayan Morodemak. Nantinya juga akan diberlakukan secara nasional,” tambah Gellwyn.