Rabu 24 Dec 2014 08:01 WIB

Iran : Palestina, Jangan Mau Diadu Domba Israel

Rep: c84/ Red: Agung Sasongko
Palestina
Foto: Republika/ Tahta Aidilla
Palestina

REPUBLIKA.CO.ID,BEIRUT -- Parlemen Iran Ali Larijani memperingatkan Israel sengaja memecah belah sejumlah kelompok di Palestina agar terus berselisih. Ia mengatakan rakyat, Palestina harus bersatu padu lebih kuat lagi dari sebelumnya, Larijani mengemukakan pernyataan itu saat bertemu dengan sejumlah kelompok Palestina di Beirut, Lebanon, Senin (22/12).

"Semua kelompok-kelompok Palestina harus ingat bahwa rezim Zionis mengambil keuntungan dari perselisihan tersebut," kata Larijani, seperti dilansir FarsNews, Rabu (24/12).Ia menambahkan pertikaian sejumlah kelompok di Palestina hanya akan menguntungkan Israel yang tengah melakukan Yahudisasi di seluruh wilayah Palestina termasuk situs suci Umat Islam, Al-Aqsa.

Larijani juga berharap Palestina terus menguatkan hubungannya dengan umat Islam lainnya di seluruh dunia menanggapi kebiadaban Israel. Dalam pertemuannya dengan Sekretaris Jenderal Gerakan Jihad Islam Palestina Ramazan Abdullah, di Beirut, Senin (22/12, Larijani membahas hubungan bilateral dan perkembangan regional. Selain itu, keduanya juga bertukar pandangan mengenai perkembangan terbaru di wilayah tersebut.

Sebelumnya, pada Akhir Agustus 2012, Pemimpin Tertinggi Revolusi Islam Ayatollah Seyed Ali Khamenei meminta peserta dalam 16 Gerakan Non-Blok (GNB) KTT di Teheran untuk memberikan perhatian khusus terhadap masalah Palestina dan menyerukan kepada pendukung Amerika rezim Israel untuk menerima usulan Iran untuk mengadakan referendum di Palestina.

Khamenei mengingatkan pendudukan Israel di Palestina selama enam dekade terakhri sangat merugikan rakyat Palestina. Dia juga menyalahkan dunia Barat yang dinilai terus mendukung dan membela rezim Zionis Israel terhadap bangsa Palestina yang tertindas.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement