REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Jumlah pencari kerja di Prancis meningkat tajam dan membuat rekor baru. Peningkatan pengangguran negara itu mencapai hampir enam persen.
BBC melaporkan, kementerian ketenagakerjaan menyatakan, total pengangguran Prancis kini mencapai 3.488.300 orang. Ini merupakan angka pengangguran tertinggi yang pernah dialami Prancis.
Peningkatan jumlah pengangguran di Prancis sebanyak 27.400 orang. Atau sebanyak 0,8 persen dari Oktober 2014 hingga November 2014. Ini juga menjadi indikasi pertumbuhan pengangguran Prancis mencapai 5,8 persen dalam satu tahun terakhir.
Presiden Prancis Francois Hollande yang terpilih pada pemilu 2012 menjadikan pertumbuhan lapangan pekerjaan sebagai program unggulannya dalam kampanye. Baru-baru ini Hollande menyatakan, jika tidak berhasil merealisasikan hal tersebut, ia tak akan maju lagi dalam pemilihan presiden pada 2017.
Awal Desember lalu, pemerintah Prancis telah mengumumkan, akan berusaha untuk membangkitkan kembali pergerakan ekonomi dari stagnasi. Pemerintah juga menyatakan akan membuka lebih banyak lapangan pekerjaan.
Perdana menteri Manuel Valls dan menteri ekonomi Emmanuel Macron menjabarkan rencana pembangkitan ekonomi juga meliputi peningkatan terhadap pelaksanaan bisnis pada Ahad. Rencana itu juga meliputi pembukaan sektor yang teregulasi.
Namun, tidak jelas apakah strategi direncanakan pemerintah tersebut bisa membangkitkan perekonomian negara meskipun diimplementasikan secara penuh. Karena pemerintah memperkirakan, pertumbuhan ekonomi dalam satu tahun penuh hanya sebanyak 0,4 persen.
Padahal, para ekonom meyakini, setidaknya Prancis membutuhkan pertumbuhan ekonomi dengan rata-rata 1,5 persen jika ingin menciptakan lapangan pekerjaan yang cukup serta mengurangi pengangguran.