REPUBLIKA.CO.ID, SAMARINDA -- Angkutan penyeberangan di pelabuhan feri, perahu klotok serta "speedboat" di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur hingga pergantian tahun diprediksi akan meningkat 20 persen.
Kepala Dinas Perhubungan, Kebudayaan dan Pariwisata (Dishubbudpar) Kabupaten Penajam Paser Utara, Alimuddin, Sabtu mengatakan, peningkatan tersebut disebabkan tradisi mudik Natal dan libur tahun baru yang setiap tahun berlangsung di daerah itu.
Dinas Perhubungan, Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Penajam Paser Utara kata Alimuddin, akan melakukan pengawasan di pelabuhan fery dan "speedboat" serta klotok sampai pergantian tahun, karena diprediksi mengalami peningkatan hingga 20 pesen dari hari biasa.
Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara bekerjasama dengan pihak kepolisian lanjut Alimuddin telah mendirikan pos pelayanan, di pelabuhan fery dan di Kelurahan Petung, tepatnya di depan Pasar Petung.
"Pos pelayanan di pelabuhan itu salah satu titik keramaian sementara di Petung sebagai titik rawan kecelakaan lalu lintas. Jadi, kami melakukan pengawasan di dua titik ini untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan," ungkap Alimuddin.
Untuk mengantisipasi terjadinya kecelakaan lalu lintas tambah dia, Dishubbudpar Penajam Paser Utara menghimbau pengguna jalan serta penyedia jasa angkutan darat maupun laut mematuhi aturan yang ada.
"Transportasi penyeberangan laut, harus mempersiapkan jaket pelampung dan motoris `speedboat yang beroperasi pada malam hari harus mempersiapkan lampu," katanya.
"Pengendara roda dua dan empat diminta untuk selalu mentaati peraturan lalu lintas. Apalagi musim hujan, kondisi jalan cukup licin. Tradisi mudik sudah menjadi kebiasaan masyarakat. Jadi, kami memiliki tanggung jawab untuk melakukan pengawasan demi keamanan dan kelancaran arus lalu lintas dan penyeberangan Penajam-Balikpapan," ujar Alimuddin.