Ahad 28 Dec 2014 13:53 WIB

Terkait Hilangnya Air Asia, PM Malaysia: Kami Akan Bantu

Rep: c84/ Red: Erdy Nasrul
Datuk Seri Najib Razak
Foto: Reuters
Datuk Seri Najib Razak

REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Malaysia menawarkan bantuan kepada Indonesia dalam mencari Pesawat AirAsia QZ8501 yang hilang dalam perjalanannya dari Surabaya ke Singapura. Perdana Menteri Datuk Najib Razak mengatakan ia belum sepenuhnya mengerti tentang hilangnya pesawat ini, namun dia mengakui bahwa Malaysia kemungkinan akan menghadapi bencana penerbangan ketiga dalam tahun ini, setelah hilangan dua pesawat Malaysia Airlines pada Maret dan Juli lalu.

"Saya tidak punya banyak penjelasan dengan apa yang terjadi, tapi ada kemungkinan yang sangat besar bahwa tragedi telah terjadi. Kami akan melakukan semua yang kami bisa untuk membantu mencari tahu apa yang terjadi," ujar Razak, dikutip Strait Times, Ahad (28/12).

Pesawat AirAsia QZ8501 yang membawa 162 orang penumpang berangkat dari Surabaya pada 05:20 waktu setempat dan dijadwalkan mendarat di Bandara Changi Singapura pada 08:30. Namun, baru 42 setelah lepas landas, pesawat tersebut dilaporkan telah hilang kontak. Hilang kontaknya pesawat ini terjadi hanya 10 bulan setelah hilangnya Malaysia Airlines MH 370.

Badan SAR Nasional (Basarnas) berkoordinasi dengan Kantor SAR di Pangkalpinang, Jambi, Tanjungpinang, Palembang, Pontianak, Banjarmasin, dan Lampung mengatakan pesawat AirAsia QZ 8501 rute Surabaya-Singapura telah hilang kontak.

"Pukul 07.30 WIB, IDMCC Basarnas menerima laporan Pesawat Air Asia Jenis Airbus 320 rute Surabaya- Singapura mengalami lost contact di sekitar Teluk Kumai pukul 06.17 WIB," tulis Basarnas dalam keterangan persnya, Ahad (28/12). Menurut Petugas ATC Bandara Soekarno Hatta Jakarta, koordinat terakhir kontak pesawat berada di lokasi 03.09.15 Lintang Selatan dan 111. 28.21 Bujur Timur.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement