REPUBLIKA.CO.ID,SURABAYA -- General Manager Angkasa Pura I Juanda Trikora Harjo menyatakan kemungkinan posko "Crisis Centre" yang selama ini berada di Terminal 2 Bandara Juanda bisa dipindahkan ke Rumah Sakit Umum Bhayangkara Surabaya.
"Posko tersebut bisa dipindahkan ke rumah sakit untuk memudahkan para keluarga penumpang AirAsia QZ8501 melakukan identifikasi terhadap evakuasi korban," katanya di Crisis Centre Bandara Juanda Surabaya, Rabu.
Ia mengemukakan, posko Crisis Centre yang dipersiapkan di lokasi rumah rumah sakit tersebut untuk memudahkan koordinasi dengan keluarga penumpang. "Saat ini juga disiapkan sekitar 130 ambulans dari Surabaya dibantu dengan ambulans dari berbagai kabupaten kota di Jawa Timur," ucapnya.
Ia mengatakan, saat ini juga sudah ada sekitar 30 orang keluarga korban yang sudah menyetorkan contoh DNA untuk dilakukan pencocokan terhadap jenazah korban. "Oleh karena itu, kami meminta kepada kelurga penumpang seperti orang tua anak atau juga saudara kandung untuk segera menyerahkan contoh DNA kepada petugas, guna mempercepat proses identifikasi oleh petugas," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Badan SAR Nasional (Basarnas) Surabaya Hernanto menyatakan, jika cuaca buruk menghambat proses pengiriman jenazah korban pesawat AirAsia QZ8501 dari Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah menuju Bandara Juanda Surabaya. "Saat ini cuaca di Pangkalan Bun kurang baik, sehingga proses pengiriman jenazah korban mendapatkan kendala sehingga belum bisa dikirimkan ke Surabaya," ungkapnya.
Ia mengemukakan, saat ini pihaknya sudah menyiapkan sekitar 18 kapal yang digunakan untuk melakukan evakuasi terhadap penumpang pesawat tersebut.