REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Omzet penjualan terompet di Kota Sukabumi menjelang momen pergantian tahun mengalami penurunan. Biasanya terompet dibeli warga untuk merayakan pergantian tahun di jalanan.
‘’Penurunan omzet hingga dua kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya,’’ ujar salah seorang penjual terompet di Jalan Ahmad Yani Kota Sukabumi Tarso (45 tahun). Ia merupakan warga Cirebon yang sengaja datang ke Sukabumi untuk berjualan terompet pada momen tahun baru.
Menurut Tarso, selama lima hari berjualan terompet jumlah yang terjual baru sedikit. Padahal, pada tahun sebelumnya jumlah yang terjual cukup banyak. Saat ini yang baru terjual baru lima buah.
Pedagang terompet lainnya Sunaro (37) mengatakan hal yang senada. ’’Keuntungan dari berjualan terompet berkurang drastis,’’ keluh dia. Penyebabnya, banyak warga yang mengurangi pembelian terompet karena terpengaruh kenaikan harga BBM dan sembako akhir-akhir ini.
Sunaro mengatakan, harga terompet yang dijualnya bervariasi tergantung jenis dan ukurannya. Harga yang ditawarkan mulai dari Rp 5 ribu hingga Rp 25 ribu.