REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jakarta Night Festival usai digelar di jantung Ibu Kota Kamis (1/1) dini hari. Kawasan MH Thamrin dan sekitarnya, tempat perhelatan dilangsungkan, tinggal menyisakan lautan sampah.
Kondisi mengenaskan tersebut mungkin bakal mengusik pandangan orang melintas. Namun sebaliknya di mata para pengumpul barang bekas. Bagi mereka pemandangan tersebut bak 'surga'.
Sukarto misalnya, warga Jawa Timur berusia 45 tahun ini mengaku memerlukan waktu kurang lebih dua jam untuk dapat memenuhi lima karungnya.
Lima karungnya itu diisi Sukarto dengan sampah plastik. Kebanyakan sampah dipungut Sukarto adalah botol minum plastik yang dibuang pengunjung, mayoritas warga DKI, begitu saja di jalan. "Gampang cari sampah plastik kalau lagi ada acara kaya gini," katanya kepada Republika.
Sukarto mengaku tidak sendiri mengumpulkan sampah di kawasan Jakarta Night Festival (JNF) itu. Dia bersama tiga temannya juga sama-sama membawa setok karung untuk diisi botol plastik. "Sama tiga teman saya juga bawa karung tambahan," katanya.
Biasanya kata Sukarto, lima karung itu bisa diisi penuh dalam waktu lima hari. Sekarang hanya butuh dua jam saja. "Pokoknya sekarang panenlah," katanya.
Pantauan Republika sisa sampah ini akibat dari banyaknya pedagang kaki lima yang menjual dagangannya di sekitar kawasan digelarnya JNF. Para PKL itu membawa gerobak dagangannya ke tengah jalan mendekati panggung utama.
Selain membawa gerobak, para PKL juga membawa meja makan yang bisa dibongkar pasang untuk digelar di badan jalan dan trotoar. Tak ayal sampah-sampah basah dan kering juga menumpuk di tempat itu.