Jumat 02 Jan 2015 00:25 WIB

Setelah Terkatung-katung di Laut, Hampir Seribu Imigran Diselamatkan

Rep: Ani Nursalikah/ Red: Mansyur Faqih
Salah satu kapal imigran gelap (ilustrasi).
Foto: english.globalarabnetwork.com
Salah satu kapal imigran gelap (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, GALLIPOLI -- Hampir seribu imigran berhasil diselamatkan dari sebuah kapal kargo yang terkatung-katung di perairan Yunani, Rabu (31/12). 

Kapal Bue Sky M membawa 970 penumpang. Kapal tersebut telah ditelantarkan dan berada dalam kendali otomatis oleh awak kapal. Awak kapal diduga adalah penyelundup manusia.

Penjaga pantai Italia lantas mengendalikan kapal dan berhasil merapat di pelabuhan Gallipoli. Sebagian besar imigran diyakini berasal dari Suriah dan Kurdi. 

Mereka kini ditempatkan di sekolah setempat dan gedung olah raga. Sebanyak 35 orang dibawa ke rumah sakit karena sebagian mengalami hipotermia.

"Mereka sekarang berada di seluruh sekolah di sekitar Gallipoli. Identitas mereka sedang dicatat. Mereka dari Suriah," ujar juru bicara Palang Merah Italia Mimma Antonacci, dilansir BBC, Rabu (31/12).

Palang Merah Italia sebelumnya mengatakan menemukan empat jenazah di dalam kapal. Pernyataan itu kemudian ditarik. Pejabat kemudian mengatakan belum diketahui apakah ada korban tewas di kapal.

Para penumpang Blue Sky M mengalami hal mengerikan di dalam kapal. Ratusan dari mereka membayar ribuan dolar kepada penyelundup untuk membawa mereka ke Eropa.

"Selama satu pekan kami tidur di kapal. Kami tidak memiliki air bersih, makanan, dokter... perempuan, anak-anak semua sakit. Di dalam ruangan kami tidak mempunyai informasi apapun mengenai hidup dan mati," kata Mohammed dari Irak.

Tampaknya para penyelundup meninggalkan kendali kapal dalam mode otomatis dan meninggalkan kapal sehingga Blue Sky M mengarah ke pantai Italia. Para imigran di dalam kapal tidak tahu apa yang terjadi.

"Ini benar-benar situasi gawat," kata relawan penyelamat Federica Palumbo.

Ambulans telah siap saat begitu kapal merapat di pelabuhan. Saksi mata di Gallipoli Gilberto Busti mengatakan, melihat ratusan orang turun dari kapal. Mereka kelihatannya pengungsi Suriah dan Kurdi.

Italia kerap berurusan dengan imigran TImur Tengah dan Afrika dalam jumlah besar yang menaiki kapal demi mencapai daratan Eropa. Umumnya kapal bertolk dari Libya. Namun, Blue Sky M berangkat dari Turki.

Juga bukan hal yang umum kapal sebesar itu membawa imigran. Penyelundup manusia seringkali menelantarkan kapal di tengah laut untuk menghindari penangkapan.

Blue Sky M terdaftar sebagai kapal kargo umum berbendera Moldova. Perusahaan sertifikasi keselamatan mengatakan telah menarik sertifikasi kapal itu beberapa bulan sebelumnya karena tidak aman dinaiki.

Yunani pertama kali mengetahui keberadaan kapal tersebut ketika berada di dekat Corfu. Seorang pria di dalam kapal dilaporkan meminta makanan, air dan selimut. Panggilan darurat kepada Yunani tersebut membuat angkatan laut mengirim sebuah helikopter dan kapal perang.

Otoritas Yunani mengatakan tidak ada penumpang yang berada dalam bahaya. Blue Sky dilaporkan menuju pelabuhan Rijeka di Kroasia dari Turki. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement