REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejak 2013, bensin masih menjadi penyumbang utama penyebab inflasi di Indonesia. Menurut catatan Badan Pusat Statistik (BPS) pada 2013 bensin menyumbang inflasi sebesar 1,17 persen. Sedangkan pada 2014 bensin mendominasi penyebab inflasi sebesar 1,04 persen.
"Persentasenya pada tahun ini cenderung menurun, mungkin karena pengaruh kebijakan pemerintah," ujar Kepala BPS Suryamin, di Jakarta, Jumat (2/1).
Suryamin menambahkan, sumbangan inflasi dari bensin ini berpengaruh terhadap tarif lainnya yakni listrik dan angkutan dalam kota. Pada 2013 tarif angkutan dalam kota menyumbang inflasi sebesar 0,75 persen, sedangkan pada 2014 menurun menjadi 0,63 persen.
Sementara itu, tarif listrik pada 2014 justru menyumbang inflasi terbesar kedua yakni mencapai 0,64 persen. Jumlah ini lebih tinggi daripada 2013 yang hanya sebesar 0,38 persen.