REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kongres tahunan PSSI bakal diselenggarakan di hotel Borobudur, Jakarta, Ahad (4/1). Acara tahunan PSSI itu akan membahas sejumlah agenda termasuk laporan keuangan, pengesahan anggota baru, dan perubahan statuta. Kendati demikian, hal yang disayangkan ketika aktivitas dan ruang gerak wartawan dibatasi panitia penyelenggara.
Berdasarkan pemberitahuan yang diberikan melalui surat elektronik oleh panitia, Sabtu (3/2), peliput dari masing-masing media wajib dipatuhi hanya satu orang per media. Begitu juga para pewarta dari stasiun televisi yang hanya dibolehkan satu tim dengan komposisi satu kameramen dan satu reporter. Khusus untuk media cetak, fotografer hanya diperkenankan untuk mengambil gambar sebatas pada acara pembukaan.
"Setelah acara pembukaan selesai, fotografer dipersilakan keluar arena Kongres," tulis pemberitahuan resmi tersebut.
Batasan lainnya, yakni jurnalis baik televisi, cetak, online, maupun radio tidak diperkenankan untuk meliput suasana ruang registrasi para peserta kongres. Sekalipun menggambarkan suasana, pewarta hanya diperkenankan mengambil gambar dari luar lobi hotel Borobudur.
"Panitia akan memberikan Supplement Access Device (SAD) sebagai tiket masuk area Kongres utama. Karena tempat yang terbatas, kami mohon maaf bila reporter yang terlambat mendapatkan SAD, tidak bisa kami perkenankan memasuki area Kongres," lanjut pemberitahuan tersebut.
Meski begitu, segala aturan tersebut, menurut Asep Saputra, panitia kongres bidang media, bukan bermaksud untuk membatasi gerak para jurnalis. "Ini sebagai upaya kami dalam sinkronisasi dengan bidang lainnya dalam penyelenggaraan Kongres PSSI," ujarnya dalam pernyataan tertulis. Bagi yang tidak dapat masuk arena kongres, katanya, panitia juga telah memberikan satu layar di media centre yang terhubung langsung dengan arena kongres.
Lembaga pengawas pelayanan publik Ombudsman RI, Budi Santoso mempertanyakan sikap PSSI melalui kepanitiaannya yang begitu ketat menyoal kinerja peliputan wartawan di kongres PSSI. "Ketika ini merupakan acara terbesar untuk sepak bola Indonesia, apa yang harus ditutupi oleh mereka?," ujarnya, Sabtu (3/1).
Lebih jauh, sikap PSSI tersebut merupakan salah satu sikap menghalang-halangi informasi untuk masyarakat. Kemenpora, lanjut Budi, perlu memberikan tekanan kepada tata aturan yang dibuat PSSI tersebut.
"Kalau alasan ketertiban boleh lah dibatasi untuk itu, tapi kalau ada hal lain di belakangnya, sungguh sulit memahami sikap PSSI ini," ujarnya menambahkan.
Rencananya, Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi diminta untuk membuka kongres yang akan dibuka pada pukul 10 pagi. Namun pada Jumat (2/1), Menpora memastikan tidak akan datang, dan hanya akan diwakilkan. "Saya ada agenda lain pada waktu bersamaan," ujar Imam Nahrawi.