REPUBLIKA.CO.ID, Ketua Umum Asosiasi Pertekstilan Indonesia, Ade Sudrajat mengatakan, industri Tekstil dan Produk Tekstil (TPT) tidak merasakan dampak fluktuasi harga BBM. Karena sumber energi utama yang digunakan oleh industri ini adalah listrik.
Menurut Ade, industri TPT sudah biasa menghadapi harga energi listrik yang kerap naik turun mengikuti kurs dolar AS. sehingga hal ini berpengaruh terhadap ongkos produksi.
"Seharusnya tarif listrik jangan dibuat naik turun, karena ini akan menyulitkan pelaku usaha TPT, apalagi kita merupakan pemakai listrik terbesar," kata Ade.
Ade menambahkan, mekanisme penerapan harga BBM yang diserahkan ke pasar hanya memiliki pengaruh kecil terhadap ongkos distribusi logistik. Namun, hal tersebut tersebut tidak langsung perpengaruh terhadapi kenaikan harga produk hasil industri.