REPUBLIKA.CO.ID, BAUCHI -- Militan Boko Haram membunuh ratusan orang dan membakar rumah-rumah di kota timur laut Nigeria, Baga. Para saksi mata mengatakan mereka melakukannya dalam dua hari terakhir.
Mereka juga menyerang markas besar Pasukan Multinational Joint Task Force (MNJTF) yang berisi pasukan dari Nigeria, Niger dan Chad pada Sabtu lalu. Beberapa hari kemudian, mereka juga menyerang beberapa kota dan desa di negara bagian Borno.
Dua warga lokal mengatakan para militan menembak membabi buta ke arah rumah rumah kemudian membakar gedung-gedung pada Selasa malam.
"Saya dan keluarga melarikan diri dengan mobil setelah melihat bagaimana Boko Hamar membunuhi orang-orang," kata seorang warga, Mohamed Bukar seperti dilansir Reuters, Jumat (9/1).
Ia menyelamatkan diri ke ibukota Maiduguri. Bukar melihat banyak jasad di jalanan. Anak-anak dan wanita, dirinya berlarian sambil menangis dan meminta tolong.
Militan dilaporkan menggunakan bom petrol dan ledakan lainnya untuk menghancurkan Baga. Kota ini merupakan kunci komersil dan perikanan yang dikelilingi desa di tepi Danau Chad. Reporter Aljazirah, Ahmed Idriss mengatakan saat ini kota Baga telah berada dalam kendali Boko Haram.
Kepala daerah Baga, Abba Hassan mengatakan setidaknya 100 orang terbunuh ketika Boko Haram mengambil alih kota di dekat Danau Chad. Tentara pergi dari Baga pada akhir pekan ketika pasukan Sunni menyerbu markasnya.
Kepala pemerintahan lokal Kukawa, Musa Bukar mengatakan Boko Haram menyerang 16 kota dan desa termasuk Baga, Doron-Baga, Mile 4, Mile 3, Kauyen Kuros dan Bunduram.
Kepala gabungan pedagang ikan Borno, Abubakar Gamandi juga mengonfirmasi serangan. Menurutnya ratusan orang yang akan melarikan diri terperangkap di pulau dalam Danau Chad.
Jumlah mereka mencapai 560 orang. "Mereka mengatakan pada saya bahwa mereka menderita karena kekurangan makanan, kedinginan dan malaria," kata Gamandi.
Boko Haram telah menguncang lebih dari dua puluhan kota di timur laut Nigeria dalam enam bulan terakhir. Saat ini mereka mengendalikan tiga perbatasan Borno dengan Niger, Chad dan Kamerun.
Reuters TV menayangkan beberapa warga sipil menunggu di jalan perbatasan Baga untuk mencari bis keluar kota. Mereka membawa perlengkapan berat seperti tas berisi baju-baju dan matras gulung.
Dalam akhir minggu lalu, Perdana Menteri Chad Kalzeubet Pahimi mengatakan 2.000 orang Nigeria dan 500 orang Chad melarikan diri dari daerah Danau Chad karena serangan Boko Haram. Mereka tiba ke Chad dalam beberapa bulan terakhir.
Pahimi menyeru pada komunitas internasional untuk memberi bantuan pada mereka. Sementara, badan pengungsian PBB, UNHCR mengatakan situasi kemanusiaan di sana telah sangat rusak.
Mereka mencatat total pengungsi Nigeria di Chad yaitu lebih dari 5.000 orang. Sumber kelompok hak asasi di Maiduguri mengatakan 10 wanita di Baga mengaku anaknya diculik.
Serangan Boko Haram meningkat tajam pada 2014 sejak pemerintah menerapkan peraturan darurat pada tiga negara bagian yang terimbas paling parah pada 2013. Presiden Nigeria, Jonathan mendapat banyak kritik karena dinilai tak becus atasi krisis.
Kelompok ini telah mengacak-acak keamanan Nigeria dan sekitarnya sejak lima tahun lalu. Mereka dikleim telah membunuh lebih dari 10 ribu orang tahun lalu. Hal ini menjadi ancaman berat bagi Nigeria.