Selasa 13 Jan 2015 18:45 WIB

Setelah Nigeria, Boko Haram Incar Kamerun

Rep: C84/ Red: Winda Destiana Putri
Boko Haram
Foto: Times Live
Boko Haram

REPUBLIKA.CO.ID, YAOUND -- Kelompok pemberontak Nigeria, Boko Haram, dilaporkan telah melancarkan serangannya ke pangkalan militer di barat laut Kamerun. Atas serangan ini, ribuan orang telah mengungsi.

"Begitu orang mendengar tembakan pertama mereka melarikan diri dari kota. Tembakan-tembakan itu sangat kencang terdengar," kata seorang warga Kolofata seperti dilansir AFP Selasa (13/1).

Serangan ini diyakini sebagai jawaban dari Boko Haram atas serangan udara pertama yang dilakukan militer Kamerun pada akhir tahun lalu. Dalam serangan yang dilancarkan militer Kamerun di pengujung tahun lalu, sedikitnya 30 militan Boko Haram telah tewas.

Sebelumnya, sekitar seribu militan Boko Haram menyerang lima desa, termasuk Amchide dan menguasai markas militer Achigachia di dekatnya. Sumber militer mengatakan bahwa sedikitnya satu orang tewas atas serangan tersebut.

"Mereka menyerang pangkalan militer kami di Kolofata pada Senin (12/1) pagi, dan menewaskan satu tentara dan melukai banyak lainnya," kata seorang sumber di pasukan khusus Kamerun seperti dilansir Reuters, Selasa (13/1).

Serangan Boko Haram tersebut terjadi hanya seminggu setelah pemimpin Boko Haram, Abubakar Shekau, pekan lalu mengancam akan menyerang Kamerun di dalam pesan video di YouTube.

Ia memperingatkan nasib yang sama akan menimpa negara itu seperti Nigeria. Juru bicara militer Kamerun, Letnan Kolonel Didier Badjeck, mengatakan bahwa pimpinan negaranya telah memerintahkan angkatan udara untuk melakukan penyerangan.

Kata dia, pemboman memaksa para militan Boko Haram keluar dari Achigachia. Seminggu sebelumnya, militer Kamerun juga telah melucuti tempat pelatihan Boko Haram di wilayahnya dan menangkap 84 anak-anak yang kedapatan sedang dilatih di sana.

Presiden Kamerun Paul Biya telah meminta kepada militernya untuk meningkatkan keamanan dalam beberapa bulan terakhir namun serangan di wilayah perbatasan, masih tetap terjadi. Dia telah meminta bantuan militer kepada internasional untuk memerangi Boko Haram.

Chad juga menyerukan bantuan internasional pekan lalu setelah dua ribu pengungsi melarikan diri setelah serangan Boko Haram. Pangkalan militer yang diserang Boko Haram sendiri menjadi markas dari sejumlah tentara, elit politisi, serta tempat-tempat pemerintah lokal. Boko Haram diyakini telah memegang kendali atas puluhan kota dan desa di timur laut Nigeria dalam enam bulan terakhir.

Saat ini, mereka terus memperluas ekspansinya dengan merangsek ke sejumlah wilayah perbatasan seperti negara bagian Borno, Niger, Chad dan Kamerun. Boko Haram terus memperbanyak militannya untuk datang ke Kamerun sejak tahun lalu. Diperkirakan lebih dari 13 ribu orang tewas dalam konflik di timur laut Nigeria sejak Boko Haram meluncurkan pemberontakan pada 2009. Sedangkan ratusan ribu warga lainnya harus kehilangan tempat tinggal.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement