Rabu 14 Jan 2015 18:21 WIB

Kemenkeu: Dana Desa Kami Transfer Langsung ke Pemkab/Pemkot

Rep: Satria Kartika Yudha/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Gedung Kementerian Keuangan.
Foto: Republika/Wihdan H
Gedung Kementerian Keuangan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Direktur Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan Askolani mengatakan ada dua tahap penyaluran dana desa sebelum diterima masing-masing desa. Dia mengatakan anggaran dana desa yang dianggarkan sebesar Rp 20 triliun pada RAPBN Perubahan 2015 akan ditransfer langsung Kementerian Keuangan kepada pemerintah kabupaten/kota.

"Setelah pencairan dari keuangan (Kementerian Keuangan) ke kabupaten/kota, nanti bupati/walikota yang membagi dana tersebut ke desanya," kata Askolani di kantor Kementerian Koordinator Perekonomian, Rabu (14/1). Pemkab/Pemkot menyalurkan dana tersebut ke rekening kas desa.

Mekanisme penyaluran tersebut sesuai dengan Peraturan Pemerintah (PP) No 60 Tahun 2014 tentang dana desa yang bersumber dari anggaran pendapatan dan belanja negara. PP No 6 Tahun 2014 Pasal 15 ayat 1 dan 2  menyebutkan dana desa disalurkan oleh pemerintah kepada kabupaten/kota.

Penyaluran dana desa dilakukan dengan cara pemindahbukuan dari RKUN (Rekening Kas Umum Negara) ke RKUD (Rekening Kas Umum Daerah).

Sedangkan PP No 6 Tahun 2014 pasal 17 ayat 2 menyebutkan penyaluran dana desa dari RKUD ke rekening kas desa dilakukan setalah APB (Anggaran Pendapatan dan Belanja) Desa ditetapkan.

Seperti diketahui, pemerintah telah memutuskan untuk menambah anggaran dana desa menjadi Rp 20 triliun melalui Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2015. Jumlah ini naik Rp 11 triliun dari yang telah ditetapkan pada APBN 2015 sebesar Rp 9 triliun.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement