REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI -- Lebih dari 100 jasad ditemukan di sungai Gangga di negara bagian utara Uttar Pradesh. Laporan mengatakan jasad tersebut dibuang di sungai atau dikubur di tepi sungai karena keluarganya tidak mampu melakukan prosesi kremasi yang layak.
Sebagian besar warga India menganggap sungai Gangga suci dan menggunakan tepi sungai sebagai tempat kremasi. Ratusan jasad tersebut ditemukan mengapung dekat tepi sungai di distrik Unnao, Uttar Pradesh, Selasa.
Dikutip dari BBC, Rabu (14/1), warga desa menyadarinya karena sebagian tersangkut di tepi sungai dengan dikelilingi anjing dan burung pemakan bangkai. Lebih banyak jenazah ditemukan, Rabu. Pihak berwenang mengatakan sejauh ini 104 jenazah telah diambil.
"Tampaknya tingkat air di sungai berkurang sehingga janazah ini tampak di permukaan. Kami mencoba mengetahui alasannya. Kami telah mengirim tim dokter ke lokasi untuk mengambil sampel dan menyelidiki kasus ini," ujar hakim distrik Saumya Agarwal.
Penemuan jasad di sungai Gangga bukanlah hal asing. Jasad seseorang mengambang di sungai Gangga kerap terjadi. Namun, munculnya ratusan jasad di satu tempat adalah hal yang sangat jarang terjadi.
Banyak penganut Hindu tidak mengkremasi gadis dan pria yang belum menikah. Warga miskin tidak mampu melakukan kremasi sehingga mereka membungkus jenazah dengan kain putih dan menghanyutkannya di sungai.
Aktivis mengatakan penemuan jasad yang telah membusuk di satu tempat itu bisa mengakibatkan dampak kesehatan serius. Program miliaran dolar untuk membersihkan sungai selama bertahun-tahun gagal.
Sungai sepanjang 2.500 kilometer tersebut tercemar oleh limbah pabrik, pestisida pertanian dan kotoran manusia. Sungai ini mendukung kehidupan bagi 400 juta warga yang hidup di sepanjang tepinya. Perdana Menteri Narendra Modi berjanji akan membersihkan sungai usai terpilih menjadi perdana menteri tahun lalu.