REPUBLIKA.CO.ID, MADRID -- Dari sisi manapun, semisal prestasi, anggaran maupun skuat, Real Madrid jelas berada di atas tiga klub asal ibu kota lainnya yaitu Atletico Madrid, Getafe dan Rayo Vallecano.
Namun, fakta yang ada tidak membuat Atleti, Azulones dan Los Vallecanos, malu-malu kala berhadapan dengan El Real. Justru sebaliknya, permainan ngotot penuh kerja keras, kerap ditampilkan ketiga klub ini.
Kemenangan Atletico dalam sejumlah kesempatan merupakan sebuah bukti dominasi Madrid bukan tidak tak terbendung. Getafe pun demikian. Kalah segalanya tidak mengurangi militansi tim di atas lapangan.
Meski kerap kalah atas Los Blancos dalam lima tahun terakhir, entah itu di Coliseum Alfonso Pérez (markas Getafe) maupun Santiago Bernabeu (rumah Real Madrid), bukan berarti Azulones tidak pernah meraih hasil positif.
Kemenangan 2-1 atas Madrid di Coliseum Alfonso Pérez, 27 Agustus 2012, menjadi bukti ketangguhan Getafe kala menghadapi saudara tuanya. Akhir pekan nanti, Ahad (18/1), di tempat yang sama, El Geta akan menjamu Los Merengues dalam lanjutan La Liga 2014/2015.
Sebagaimana sejumlah klub lainnya di kancah La Liga, Getafe kudu melakoni laga leg kedua babak 16 besar Copa del Rey sebelum menghadapi Madrid. Azulones meladeni tantangan Almeria di Coliseum Alfonso Pérez, Kamis (15/1) dini hari WIB.
Berhasil menyingkirkan sang lawan dan lolos ke delapan besar berkat kemenangan 1-0 (agregat 2-1), jelas menjadi tambahan motivasi. Apalagi, problema fisik tidak akan meraja mengingat rotasi pemain besar-besaran dilakukan pelatih Quique Flores.
"Pertandingan melawan Madrid penting bagi kami untuk menunjukkan kapabilitas Getafe. Sebab, kami tahu mereka memiliki pemain-pemain yang hebat," kata bek Getafe Naldo dilansir Inside Spanish Football, Kamis (14/1).