REPUBLIKA.CO.ID,TOMOHON -- Akses pendakian ke gunung Soputan ditutup pascaletusan. "Aktivitas kegempaannya masih tinggi yang ditunjukkan dengan tremor. Ini tandanya suplai energi masih terjadi," kata kata Petugas Pos Pengamatan Gunung Api Soputan, Asep, di Tomohon seperti dikutip Antara.
Selain tertutup untuk pendakian menuju ke puncak, aktivitas lainnya yang tidak boleh dilakukan adalah penambangan batu dan pasir yang berada dalam radius bahaya sejauh 6,5 kilometer.Sebab, kata dia, apabila terjadi letusan sangat membahayakan keselamatan warga yang berada dalam radius bahaya tersebut.
"Karena itu diimbau tidak ada aktivitas di dalam radius bahaya yang direkomendasikan. Termasuk pula aktivitas bertani atau berkebun. Warga harus tetap bersiaga," katanya.
Beruntung, lanjut Asep, permukiman penduduk terdekat dengan kawah sejauh delapan kilomete. Sehingga masih aman dari jangkauan luncuran lava dan hanya berpeluang terkena dampak debu vulkanik.
Gunung Soputan di Kabupaten Minahasa Tenggara, Provinsi Sulawesi Utara meletus pukul 11.38 WITA dengan ketinggian debu vulkanik 4.000 meter dan ditiup angin ke arah barat daya. Sebelum terjadi letusan, terjadi peningkatan aktivitas kegempaan sejak Rabu (14/1) hingga Jumat (16/1) dan puncaknya Sabtu (17/1), kemudian ditandai dengan letusan pada hari ini.