REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengunduran jadwal kick off Indonesia Super League (ISL) dari jadwal semestinya sudah menjadi pemandangan yang biasa bagi para kontestan ISL. Awalnya kick off ISL akan resmi bergulir pada awal Februari dan kini berubah mundur hingga 21-22 Pebruari mendatang.
Berbagai alasan pun dikemukan PT Liga Indoneisa mulai dari adanya pengurangan peserta hingga berdekatan dengan Surya Citra Media (SMC) Cup.
“Pengunduran jadwal itu sudah biasa apalagi sering terjadi seperti itu di persepakbolaan kita. Jadi, kita tidak lagi terkejut dengan pemandangan ini. Walau begitu, pengunduran jadwal tidak menjadi masalah bagi kita. Mungkin hanya jadwal latihan saja yang akan berubah dan persiapan pun menjadi lebih panjang," ujar pelatih anyar Sriwijaya FC, Benny Dollo, beberapa waktu lalu.
Meski demikian, pelatih yang kerap disapa Bendol itu berharap agar operator liga lebih baik dari musim ke musim. Sehingga, suatu saat perubahan jadwal tidak lagi menjadi pemandangan yang biasa. Memang perubahan jadwal saat ini tidak berdampak buruk bagi klub, tapi tidak elok juga jika sering terjadi.
Hal yang sama juga diungkapkan oleh arsitek Semen Padang, Jafri Sastra. Pria kelahiran Payakumbuh, Sumatra Barat itu mengatakan molornya kompetisi merupakan hal yang tidak baru di Indonesia. Maka, semua klub baik peserta ISL ataupun Divisi Utama sudah bisa memprediksi molornya jadwal tersebut.
"Tidak ada masalah dengan perubahan jadwl kick off. Kita sudah mengantisipasi dan ini sudah biasa bagi kita semua. Bawa enak aja, sudah biasa kompetisi di ISL jadwalnya mundur. Yang penting ISL dapat berjalan dengan baik," tutur pelatih yang pernah membawah Semen Padang FC sampai perempat final Piala AFC 2013 silam.
Tidak hanya perubahan jadwal kick off di awal musim. Jadwal pertandingan di tengah-tengah kompetisi pun sering terjadi. Apalagi sepak bola yang tak lain merupakan hiburan masyarakat dari semua kalangan ini harus mengalah pada agenda politik. Maka, pengunduran jadwal bertanding hingga ditunda berbulan-bulan pun sudah menjadi hal yang lumrah bagi kontestan ISL.
Seperti pada kompetisi ISL musim lalu, banyaknya agenda politik dan Piala Dunia membuat ISL musim lalu berjalan hampir 10 bulan. Hal tersebut dikeluhkan oleh salah satu pemain Pusamania Borneo FC, Hamkah Hamzah.
Pemain berposisi di lini belakang ini berharap kompetisi ISL musim ini lebih baik dari musim lalu. Apalagi, musim ini sistem kompetisi kembali menjadi sistem liga penuh. Tidak lagi ada pembagian wilayah yang membuat jalannya kompetisi semakin panjang.
"Meski jadwal kick off mundur dua pekan, saya berharap musim ini jalannya kompetisi akan lebih baik dibandingkan musim lalu. Pastinya PSSI harus bisa belajar banyak dari musim lalu yang sangat panjang dan padat. Tentu jika hal kembali terjadi akan mengganggu persiapan Tim Nasional juga," kata Hamka Hamzah.