REPUBLIKA.CO.ID, LONDON - Para pekerja domestik asal Indonesia di Inggris, yang tergabung dalam organisasi INDUK (Indonesia Networking Development), menggelar peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW dengan diisi pembacaan shalawat (Berzanji) diiringi musik kasidahan.
Acara yang digelar di gedung KBRI London, Ahad (18/1) siang diikuti anggota Induk diawali sambutan dari Fungsi Konsuler, KBRI London, Atu Yudhistira Indarto. Dilanjutkan pembacaan ayat suci Al Quran dan saritilawah.
Siti Wahida, penasehat Induk mengungkakan, Berzanji merupakan suatu doa-doa, puji-pujian dan penceritaan riwayat Nabi Muhammad saw yang dilafalkan dengan suatu irama atau nada yang biasa dilantunkan ketika acara kelahiran, khitanan, pernikahan dan maulid Nabi Muhammad saw diikuti dengan shalawat Nabi Muhammad lainnya.
Ia mengungkakan, anggota Induk di London jumlahnya lebih dari 100 orang. Puncak acara peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW diisi tausiyah oleh Muhammad Hamim yang mengangkat tema tentang akhlak dan kepribadian Rasulullah SAW.
Siti Wahida mengaku senang dan gembira bisa ikut merayakan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Inggris, apalagi dimeriahkan dengan Berzanji dan kasidahan seperti sering dilakukan di Indonesia.
"Alhamdulilah saya sangat gembira menyaksikan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di London seperti yang ada di Indonesia, ada acara Berzanji dan kasidahan. Saya jadi teringat ketika masih berada di Indonesia," ujar Siti Wahida yang berjodoh dengan orang Inggris.
Diakuinya hampir seluruh rekannya juga merasakan hal yang sama, walaupun di negara orang tetapi rasa keimanan dan ketaqwaan mereka tetap dipegang teguh, ujar Siti Wahida.
Nizma Agustjik, yang hadir dalam acara peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW mengatakan sangat bangga dengan para pekerja domestik dari Indonesia di London, mereka kompak satu sama lainnya. "Saya sangat bangga dengan mereka karena bisa kompak dan rukun," katanya.
Diakhuinya para pekerja domestik adalah pejuang yang penuh pengorbanan, meninggalkan Tanah Air, kampung halaman, keluarga bahkan anak untuk berjuang mencari nafkah. Acara yang dihadiri pengurus pengajian KBRI London Djamal Djamalullail ditutup dengan acara makan bersama.
Induk yang diketua Tuti M Hatmawati, merupakan bentuk kelanjutan dari kelas pelatihan bahasa Inggris dan ketrampilan yang diadakan KBRI London sebagai bentuk pengayoman bagi perempuan pejuang Indonesian Workers.
Setiap bulan anggota Induk mengadakan pertemuan di gedung KBRI London dengan fasilitasi dari Dubes RI untuk Kerajaan Inggris dan Republik Irlandia Hamzah Thayeb. Pada acara itu juga diisi ceramah dan berbagai pelatihan keterampilan.