Senin 19 Jan 2015 20:40 WIB

In Picture: Tarif Angkutan Umum, Gampang Naik Susah Turun

Red: Mohamad Amin Madani

Penumpang berjalan di antara deretan mikrolet di Terminal Kampung Melayu, Jakarta Timur, Senin (19/1).(Republika/Prayogi) (FOTO : Republika/Prayogi)

inline

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Meskipun sudah dua kali mengalami penurunan harga BBM (bahan bakar minyak) untuk jenis premium dari Rp 8.500 menjadi Rp 7.500 dan saat ini Rp 6.600. Tapi hingga saat ini, belum ada tanda-tanda para awak sopir angkutan umum akan melakukan penyesuaian tarif.

Kondisi tersebut berbeda ketika harga BBM mengalami kenaikan, banyak sopir angkutan umum tanpa menunggu lama keputusan resmi, langsung menaikkan tarif secara sepihak.

Ikuti Whatsapp Channel Republika

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...

Berita Terkait

- 01 January 1970, 07:00

Organda Bali Belum Berniat Turunkan Tarif

- 01 January 1970, 07:00

Kemenhub: Tarif Angkutan Umum Turun Lima Persen

- 01 January 1970, 07:00

Mengapa Tarif Angkutan Kereta Api tidak Turun?

- 01 January 1970, 07:00

Pemerintah: Kami Sanksi Tegas Pengusaha tak Turunkan Tarif!

Berita Lainnya

news - Rabu , 29 May 2024, 17:35 WIB

news - Rabu , 29 May 2024, 17:32 WIB

PKB Akui Anies Masih Tertinggi di Survei

news - Rabu , 29 May 2024, 17:29 WIB

Beberapa Orang Mengaku Keluarga Saksi dari Partai Demokrat Mengamuk di Gedung MK

news - Rabu , 29 May 2024, 16:37 WIB

PKB Bidik Marzuki Mustamar untuk Diusung Nyagub di Pilkada Jatim

news - Rabu , 29 May 2024, 15:22 WIB

Dibuntuti Densus 88, Jampidsus Febrie Adriansyah Akhirnya Angkat Bicara

Terpopuler

1	In Picture: Semangat Siswa Sekolah Dasar Berlatih Seni Bela Diri Tapak Suci
2	In Picture: Jaga Kelestarian Alam, BPKH Tanam 1.000 Pohon Mangrove
3	In Picture: Katupek Dendeng Rabu dan Nasi Dagang, Kuliner Khas Padang Pariaman yang Melegenda
4	In Picture: Saat Prajurit TNI AU Hibur Anak Penyintas Bencana Tanah Bergerak di Cianjur
5	In Picture: Eksotisme Wisata Air Terjun Tumpak Sewu Lumajang