REPUBLIKA.CO.ID, SERANG -- Puluhan massa yang menamakan dirinya Laskar Pembela Islam (LPI) Banten melakukan aksi di depan Pendopo Provinsi Banten, Serang, Rabu (21/1). Hal itu dilakukan sebagai bentuk protes terhadap ulah majalah Charlie Hebdo yang memuat karikatur Nabi Muhammad.
Panglima Daerah LPI Banten, Nasehudin, meminta pemerintah Indonesia tegas menyikapi kejadian itu. LPI Banten menilai, pemerintahan Indonesia lemah untuk memberikan peringatan ke Prancis agar menegur keras Charlie Hebdo atas pembuatan kartun Nabi Muhammad.
Nasehudin pun memuji dua bersaudara, Said Kouachi dan Cherif Kouachi yang melakukan serangan ke kantor redaksi Charlie Hebdo. LPI Banten juga memuji penyerangan terhadap kantor tabloid tersebut yang dilakukan pemuda berusia 18 tahun, Hamyd Mourad. Bagi LPI, pelaku penyerangan merupakan tindakan jihad.
"Pemerintah Indonesia, melalui kementerian luar negerinya, sudah bersikap memalukan. Selama 2013-2014, tidak ada satupun pejabat Indonesia yang mengecam aksi dari Charlie Hebdo yang mencetak dan mengkartunkan Nabi Muhammad SAW. Mengingat Indonesia adalah mayoritas beragama islam," katanya.
Sebelumnya, LPI Banten menjelaskan bahwa penyerangan tersebut merupakan tindakan dalam memerangi pelecehan suatu agama. "Penyerangan 7 Januari yang lalu terjadi Karena dari tahun 2013 hingga 2014, kantor tabloid Charlie Hebdo membandel tetap menyetak karikatur Nabi Muhammad SAW meski telah di ingatkan Pemerintah Perancis," katanya.