Ahad 25 Jan 2015 07:01 WIB

Laga Final 2014 Jadi Laga Pembuka ISL 2015

Rep: C61/ Red: Didi Purwadi

Indonesia Super League

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dejavu duel final Indonesia Super League (ISL) 2014 akan terulang lagi di laga pembuka ISL musim ini. Pertandingan ulangan final 2014 ini rencananya digelar Jumat (20/2) mendatang. Sebelumnya, PT Liga Indonesia menyebutkan kick-off ISL 2015 akan dilakukan pada 21 atau 22 Februari.

Namun PT Liga memajukan satu hari dari jadwal semestinya. Sebab, baik Maung Bandung maupun Tim Mutiara Hitam harus melakoni laga penyisihan Grup E AFC Cup pada 24 Pebruari. Apalagi jika Maung Bandung gagal lolos ke babak play off Liga Champions Asia. Maka secara otomatis Persib juga akan tampil di AFC Cup pada 25 Pebruari. Persipura mewakili Indonesia sebagai runner up ISL, sementara Persib sebagai juara ISL 2014.

"Persipura keberatan jika kick-off 21 Februari dan mereka telah berkirim surat. Karena, pada 24 Februari akan tampil di penyisihan Grup E AFC Cup. Apabila tetap dipaksakan, jadwal Persipura untuk menghadapi Warriors FC sangat singkat sekali. Tentu solusinya mengubah jadwal pembuka ISL. Maka laga pembuka ISL pun dimajukan," jelas Sekretaris PT Liga Indonesia, Tigor S. Boboy, saat ditemui di kantor pusat PSSI, Jakarta.

Meski demikian, laga pembuka tersebut hanya akan satu pertandingan saja, yaitu Persib dan Persipura. Sementara, tim kontestan lainnya tetap bertanding sesui jadwal yang sudah dibuat oleh operator liga. "PT Liga Indonesia sangat mengerti kebutuhan klub, maka kami juga membantu agar Persipura dan Persib bisa berlaga secara maksimal di pentas Asia," harap Tigor.

Liga tertinggi di Indoneisa itu akan diikuti oleh 18 tim dari 20 tim yang seharusnya. Dikarenakann dua timnya dilarang berkomeptisi di ISL musim depan. Persik Kediri dan Persiwa Wamena terpaksa didegradasikan karena tidak layak mengikuti ISL 2015 karena faktor finansial.

Tidak hanya itu, tiga klub dari enam klub yang lolos verfikasi keuangan dengan catatan juga terancam tidak bisa ikut ISL 2015. Persija Jakarta, Persebaya Surabaya dan PSM Makassar, nasib mereka masih belum jelas. Ketiga klub diduga masih memiliki hutang yang belum terkonfirmasi.