Ahad 25 Jan 2015 13:49 WIB

Sebut Rakyat tak Jelas, Menkopolhukam Didesak Minta Maaf

Rep: c 09/ Red: Indah Wulandari
Menko Polhukam Tedjo Edhy Purdjianto (kanan).
Foto: Antara
Menko Polhukam Tedjo Edhy Purdjianto (kanan).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA–Aliansi Gerakan Reforma Agraria (AGRA) menyatakan, Menteri Koordinator Politik Hukum dan HAM (Menkopolhukam) Tedjo Edhy Purdijatno, harus meminta maaf secara terbuka kepada rakyat Indonesia.

Sebelumnya, Menteri Tedjo menuding Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah melakukan provokasi massa dan menyebut massa tersebut sebagai rakyat yang tak jelas.

“Saya sangat kecewa dengan pernyataan Menkopolhukam yang menuding rakyat yang mendukung KPK sebagai orang yang tidak jelas,” ungkap Sekretaris Jenderal AGRA Rahmat Aji Guna, Ahad (25/1).

Menurutnya, pernyataan yang dilontarkan Menteri Tedjo sangat menyakiti perasaan rakyat yang mendukung pemberantasan korupsi.

Pernyataan tersebut juga menunjukkan sikap pejabat negara yang antipati dan antikritik terhadap pemberantasan korupsi.

“Tidak semestinya Pak Menteri ini bersikap demikian, ini bisa semakin memperkeruh keadaan,” jelasnya.

Oleh karena itu, Rahmat mendesak agar Menteri Tedjo segera meminta maaf dan menarik pernyataannya kepada rakyat. Ia berharap agar pejabat publik tidak menunjukkan dukungannya pada pelemahan KPK.

Pernyataan Menkopolhukam itu juga menyulut amarah sejumlah netizen. Sebagian masyarakat menumpahkan kekesalannya melalui media sosial Twitter dan Facebook.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement