Kamis 29 Jan 2015 11:53 WIB

Ini Alasan Bakal Digantinya Nama Santiago Bernabeu

Rep: C65/ Red: Citra Listya Rini
Santiago Bernabeu.
Foto: Reuters
Santiago Bernabeu.

REPUBLIKA.CO.ID, MADRID --  Perubahan nama Stadion Santiago Bernabeu rupanya tinggal menunggu waktu. Sebab, kendati banyak yang menentang ide pergantian nama tersebut, Presiden Real Madrid, Florentino Perez tetap keukeuh.

Perez mengatakan penggunaan nama sponsor dalam nama stadion sangatlah jarang di tanah Spanyol, tidak seperti klub Inggris. Jadi hal tersebut merupakan isu kontroversial bagi penggemar Los Blancos.

Tapi, untuk mewujudkan impian klubnya membuat stadion terbaik dunia, Perez berkata menggandeng sponsor merupakan hal paling tepat. "Jika Anda ingin melakukannya tanpa utang, satu-satunya kemungkinan adalah dengan mengambil nama sponsor yang bisa memberi 400 atau 500 juta euro seharga stadion," katanya dilansir BBC Sport, Kamis (29/1).

El Real telah membuat kesepakatan dengan perusahaan perminyakan yang berbasis di Uni Emirat Arab (UEA) pada bulan Oktober lalu. Kesepakatan keduanya diyakini bernilai hingga 500 juta euro atau sekitar Rp 7 triliun selama 20 tahun.

Termasuk hak penamaan untuk Santiago Bernabeu, kandang Real sejak 1947 itu dan sempat menjadi tuan rumah final Piala Dunia pada tahun 1982 silam. Kapasitas stadion pun akan ditambah dari 81 ribu penonton menjadi 90 ribu dengan menggabungkan atap yang bisa dibuka bersama desain terkini.

Rencananya, stadion baru yang diperkirakan selesai 2017 itu akan diberi nama 'Abu Dhabi Santiago Bernabeu'. Namun adapula kemungkinan menggunakan nama 'The Cepsa (perusahaan anak Spanyol) Santiago Bernabeu'.

Yang jelas, Perez menegaskan stadion akan mempertahankan kata 'Santiago Bernabeu' sebagai penghargaan kepada mantan pemain El Real.

Sebelumnya, Los Blancos telah memiliki kehadiran sponsor yang kuat oleh perusahaan maskapai UEA yang tertera di jersey sejak 2013 silam. Klub ini juga rupanya memiliki rencana untuk membuka taman bergaya Disneyland di UEA.

Bahkan, El Real tidak segan-segan untuk menghapus salib pada lambang klub dalam kampanye pemasaran di Arab. Hal itu dilakukan guna menghindari adanya gesekan ataupun ketersinggungan terhadap kepekaan lokal setempat.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement