Ahad 01 Feb 2015 16:43 WIB

Tak Lantik BG, Hubungan Jokowi-Mega Terancam

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Esthi Maharani
Presiden Jokowi, Wapres JK, dan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Presiden Jokowi, Wapres JK, dan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Jokowi menunda pelantikan Komjen Budi Gunawan sebagai calon Kapolri. Direktur Riset Akbar Tandjung Institute, Muhammad Alfan Alfian, pun menilai jika Jokowi batal melakukan pelantikan terhadap BG, maka hubungannya dengan Ketum PDIP Megawati pun terancam memburuk.

Tak hanya dengan Megawati, hubungan Jokowi dengan partai pendukungnya, yakni PDIP juga dinilai akan merenggang.

"Tentu saja PDIP akan kecewa berat karena secara langsung ada kaitan BG dengan partai penguasa. Hubungan dengan Megawati juga mungkin akan memburuk jika tidak dilantik," kata Alfan dalam acara diskusi di Cikini, Jakarta, Minggu (1/2).

Menurutnya, Jokowi pun tengah dihadapkan dengan dua pilihan sulit, yakni apakah akan berpihak dengan para elit politik yang mendukungnya atau justru akan berpihak pada publik yang terus mendesak untuk tak melantik Budi Gunawan.

Jika Jokowi memutuskan untuk melantik BG, maka Jokowi pun harus berhadapan dengan tekanan publik. Ia juga menilai, tingkat popularitas Jokowi pun juga akan anjlok.

Sedangkan, jika Jokowi membatalkan untuk melantik Budi Gunawan, maka Jokowi pun akan memiliki masalah dengan partai pengusungnya.

Kendati demikian, kata Alfan, dalam situasi seperti ini, Jokowi dapat mengubah peta politik Indonesia. Menurutnya, Jokowi dapat memanfaatkan kekuatan partai penyeimbang seperti KMP untuk mendukung posisi politiknya yang tengah berhadapan dengan partai pendukungnya.

"Bisa saja kemudian peta politik berbalik seandainya tidak dilantik kemudian Jokowi itu betul-betul memanfaatkan kekuatan penyeimbang malahan untuk mendukung posisi politik dia berhadapan dengan partai pendukungnya jadi terjadi perpindahan logika politik," jelasnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement