REPUBLIKA.CO.ID, AMMAN -- Yordania pada Ahad (1/2) mengatakan siap untuk menyerahkan Sajida Al-Rishawi kepada ISIS. Al-Rishawi sendiri adalah seorang terpidana mati yang ditahan Yordania menyusul bom di Amman pada 2005 lalu.
"Kami masih siap untuk menyerahkan terpidana Sajida Al Rishawi dengan imbalan kembalinya anak kami (Muath Al-Kasaesbeh) dan pahlawan kita," kata Juru bicara pemerintah Mohammad Al Momani, seperti dikutip Gulf Today, Senin (2/1).
Momani mengatakan militer Yordania sedang memantau situasi terkait kondisi Muath saat ini apakah masih hidup atau tidak.
"Muath adalah anak kami dan anak militer, dan pemerintah bertanggung jawab untuk dia," kata Safi Kasaesbeh, ayah dari pilot, yang pada hari sebelumnya telah mendesak pemerintah untuk membebaskannya dengan cara dan harga berapapun.
Raja Abdullah II mengatakan semua upaya di Yordania sedang dikerahkan untuk membebaskan Muath. Momani berjanji akan melakukan segala sesuatu yang bisa dilakukan untuk menyelamatkan hidup dan menjamin pembebasan Muath.
ISIS telah menuntut pembebasan Al-Rishawi dalam pertukarannya dengan Muath, namun Yordania mengatakan akan menyerahkannya jika diberi bukti bahwa ia masih hidup.
"Semua organisasi negara telah dikerahkan untuk mengamankan bukti kehidupan yang kita butuhkan sehingga ia dapat dibebaskan dan kembali ke rumahnya," sambungnya.