REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Kepolisian Resor Kota Pekanbaru, Riau, segera melakukan koordinasi dengan Tentara Nasional Indonesia (TNI) guna mengungkap penemuan 14 senjata api dan sejumlah amunisi di Pinggiran Sungai Siak Pekanbaru.
"Saat ini terus melakukan identifikasi terhadap senjata api temuan tersebut, namun dalam upaya mengungkap senjata api ini kita akan berkoordinasi dengan sejumlah pihak terkait yang juga menggunakan senjata api, seperti TNI, Bea Cukai, dan Kejaksaan," kata Wakapolresta Pekanbaru AKBP Sugen Putut Wicaksono di Pekanbaru, Selasa (3/2).
Nantinya melalui koordinasi tersebut, akan segera diketahui jika instansi tersebut kehilangan senjata api. Kemudian, Wakapolresta juga menilai barang tersebut belum terlalu lama berada di pinggiran Sungai Siak.
Menurutnya, walaupun senjata itu telah berkarat, namun ia memperkirakan karat tersebut dikarenakan air sungai yang pasang surut dan terkadang menggenangi senjata senjata itu. "Kalau saya perkirakan mungkin baru satu atau dua minggu berada di sana," ujarnya.
Sebelumnya seorang warga Pekanbaru yang bernama Anton menemukan belasan senjata api (senpi) beserta amunisinya yang masih aktif dan detonator yang tersimpang dalam satu karun besar pada Sabtu sekitar pukul 22.30 WIB.
Dia menemukan, karung berisi senjata tersebut pada saat hendak pergi memancing di Jalan Pesisir Ujung RT 03 RW 09 Kelurahan Meranti Pandak Kecamatan Rumbai Pesisir, tepatnya di pinggir sungai pada saat air surut.
Kemudian, setelah menemukan karung yang berisi senjata api dan detonator, ia yang ditemani dengan ketua RT setempat langsung melaporkan temuannya ke Polsek Pelabuhan.
Lebih lanjut, Kasat Reskrim Polresta Pekanbaru Kompol Hariwiyawan Harun menjelaskan banyak ketidaksamaan antara senpi dengan puluhan amunisinya. "Antara peluru dan senpi tidak ditemui adanya kecocokan namun hasil penyelidikan sementara senpi yang ditemukan itu masih berfungsi," katanya.