REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Setiap tahun, Kota Jakarta terus diterjang bencana banjir. Terakhir, banjir merendam sejumlah wilayah di Jakarta sehingga memaksa puluhan ribu penduduk meninggalkan rumah dan tinggal di pengungsian sejak Ahad (8/2), lalu.
Data sementara Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menunjukkan total daerah yang terendam banjir di Jakarta pada 2015 adalah 323 RW, 88 kelurahan, dan 33 kecamatan. Masyarakat yang terdampak langsung tercatat sebanyak 16.387 KK atau 56.883 jiwa.
Kepala Pusat Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, dampak banjir kali ini lebih kecil dibandingkan dengan banjir yang terjadi pada 2013. Banjir yang terjadi pada 17 Februari hingga 26 Feb 2013 merendam 508 RW dan 124 kelurahan.
“Rendahnya banjir 2015 lebih disebabkan total curah hujan wilayah lebih kecil dibandingkan dengan 2013,” katanya lewat keterangan tertulis, Kamis (12/2).
Selain itu, kata dia, saat ini upaya-upaya pengendalian banjir sudah dilakukan secara optimal dibandingan dengan banjir 2013 dan 2014. Namun, penyebab terjadinya banjir masih menjadi pertanyaan. “Mengapa banjir terus terjadi?” ungkap Sutopo.
Menurut data, hujan tertinggi di Jakarta terjadi pada Ahad (8/2) sebesar 177 mm/hari di Kemayoran dan pada Senin (9/2) sebesar 361 mm/hari di Tanjung Priok. Sedangkan di hulu dan tengah sungai-sungai yang mengalir ke Jakarta tidak terjadi hujan ekstrem sehingga debit sungai masih aman. “Jika pun debit air naik, kenaikan hanya sampai pada level siaga 3,” ujarnya.