Jumat 13 Feb 2015 11:10 WIB

Banjir, 22 Kecamatan di Tangerang Terendam

Red: Yudha Manggala P Putra
Banjir rendam ribuan rumah (ilustrasi).
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Banjir rendam ribuan rumah (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Banjir yang melanda Kabupaten Tangerang, Banten, menyebabkan sebanyak 43 desa di 22 kecamatan terendam air dan lebih dari 90.000 jiwa mengungsi.

"Kami juga sudah menyalurkan sebanyak 90 ton beras untuk keperluan para pengungsi di sejumlah lokasi pengungsian," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tangerang Teteng Jumara di Tangerang, Jumat (13/2).

Namun sejak Kamis (12/2) malam air terus bertambah dan beberapa sungai meluas menyebabkan air bah mengenangi rumah penduduk dan areal pertanian.

Para korban banjir juga terkena serangan flu dan batuk serta gatal-gatal akibat kondisi cuaca dan rumah mereka terendam air dalam waktu yang lama.

Dia mengatakan sejumlah kecamatan yang rawan banjir seperti Kecamatan Kronjo, Kresek, Pakuhaji, Pasar Kemis, Mauk dan Rajeg telah siaga perahu karet untuk memudahkan warga mengungsi.

Selain perahu karet, pihak BPBD juga telah menyalurkan aneka logistik untuk warga yang mengungsi seperti mie instan, susu, selimut dan perlengkapan lain.

Teteng menambahkan pihaknya saat ini sedang meminta persediaan beras sebanyak 50 ton ke Bulog sebagai langkah antisipasi kebutuhan pengungsi di lokasi banjir.

Sebelumnya, Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) tingkat Kabupaten Tangerang, yang rencananya digelar di Kecamatan Sukadiri terpaksa dibatalkan akibat arena lomba dan panggung utama terendam banjir.

Ketua Lembaga Pengembatan Tilawatil Quran (LPTQ) Kabupaten Tangerang Iskandar Mirsyad mengatakan karena situasi dan kondisi yang ada maka MTQ terpaksa ditunda hingga hingga Senin (23/2) menunggu konfirmasi dan persiapan dari panitia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement