REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Implementasi berbagai Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2014-2019 (RPJMN 2014-2019) bidang kemaritiman semakin dipertajam. Diharapkan dalam tiga tahun kedepan hasilnya sudah mulai tampak.
Hal itu tertuang dalam kesimpulan pertemuan antara Menko Kemaritiman, Indroyono Soesilo dan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala BAPPENAS, Andrinof Chaniago di Jakarta, Kamis (12/2) kemarin.
Berkaitan dengan penyelesaian batas laut antar negara, batas landas kontinen, batas zona ekonomi eksklusif dan batas zona ekstensi 350-mil, BAPPENAS menginventarisasi program Kementerian/Lembaga yang melaksanakan kegiatan survey dan riset kelautan guna bisa diintergrasikan untuk menghimpun data hidro-oseanografi, geologi laut dan biologi laut guna mendukung program penyelesaian batas laut dimaksud.
Menko Kemaritiman, Indroyono Soesilo dan Menteri PPN/BAPPENAS Andrinof Chaniago juga sepakat untuk segera memulai program pembangunan Maritime Techno-Park di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur yang dikaitkan dengan industri migas. Beberapa negara, antara lain Perancis, berminat untuk bergabung dalam pengembangan Maritime Techno-Park di Penajam ini.
Diketahui pula keduanya telah sepakat untuk mengawal semua komponen kelautan yang dibahas dalam rancangan dokumen Sustainable Development Goal (SDG) Post-2015 tersebut. Bahkan saat ini tengah dinegosiasikan oleh PBB dan akan ditetapkan dalam Sidang Umum PBB di New York pada akhir tahun 2015 ini. Rancangan dokumen SDG Post-2015 mencakup 17 sasaran dan salah satunya berkaitan dengan bidang kelautan.