REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Thailand meluncurkan gerakan pembatasan kegiatan asmara di kalangan remaja di Hari Valentine. Alih-alih melakukan aktivitas seksual, Pemerintah negara gajah putih pun mengajak remaja untuk melakukan aktivitas romantis seperti makan malam.
Hanya saja setelah makan malam, remaja tak boleh melakukan aktivitas seks dan harus pulang ke rumah. Slogan kampanye dari Pusat Promosi Moral (Moral Promotion Centre) di Thailand adalah "Miliki Makan Malam Spesial, tapi Bukan Seks,"
Jubir MPC, dikutip dari laman Bangkok Post, mengatakan, pihaknya berusaha menghentikan aktivitas yang kurang bermoral yang bisa berakibat fatal. Dimana, para remaja diminta tak melakukan rencana rahasia di kala merayakan Valentine.
Saat ini Thailand, berdasarkan statistik Menteri Kesehatan negara itu, memiliki tingkat rata-rata kehamilan remaja yang paling tinggi. Dari seribu anak gadis berusia 15-19 tahun, 54 diantaranya mengalami kehamilan. Survey media pun menyebut, remaja perempuan memilih Hari Valentine sebagai waktu tepat untuk kehilangan keperawanan.