REPUBLIKA.CO.ID, MANCHESTER -- Manchester United (MU) saat ini tengah duduk di peringkat ketiga klasemen Liga Primer Inggris. Tapi hal itu rupanya tak membuat pelatih mereka, Louis van Gaal terlindung dari berbagai kritikan terutama dari segi penetapan formasi.
Kerusuhan berawal pada bulan lalu dalam laga Setan Merah melawan Queens Park Rangers (QPR). Saat itu, pelatih berkebangsaan Belanda trsebut menurunkan tiga pemain di lini belakang sedangkan para fan meneriakkan "4-4-2".
Tak lama berselang, Van Gaal melakukan keinginan pendukungnya tersebut dengan menerapkan formasi 4-4-2 dalam beberapa pekan terakhir. Tak pelak formasi itu disebut-sebut sebagai formasi seimbang untuk timnya.
"Tidak, saya tidak berpikir begitu," ujar pelatih berusia 63 tahu tersebut dikutip dari football365.com.
Ia mengaku telah memainkan lima atau enam formasi lain untuk menemukan keseimbangan dalam timnya. Namun, formasi 4-4-2 lebih menarik dari biasanya karena dapat bermain dengan lebih banyak penyerang. "Itulah alasan saya melakukan itu," ungkapnya.
Terlepas dari kenyataan bahwa dirinya tengah mencari keseimbangan permainan, Van Gaal memuji permainan timnya. Pasalnya, pertahanan Iblis Merah saat ini tidak terlampau buruk, begitu juga dengan lini depan yang mencetak banyak gol.