REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelatih Manchester United Ruben Amorim menegaskan tidak akan melarikan diri untuk keluar dari kesulitan klub setelah menderita kekalahan 0-1 dari Tottenham Hotspur pada Ahad (16/2/2025). Ini kekalahan ke-12 MU dalam 25 pertandingan Liga Primer Inggris musim ini.
Pelatih asal Portugal itu kini telah kalah delapan kali dari 14 pertandingan liga yang dijalaninya saat United turun ke posisi 15 klasemen.
Sejak 1973-74, MU tidak pernah kalah 12 kali dari 25 pertandingan pembukaan mereka pada musim liga utama. Meskipun secara poin cukup jauh dari tiga tim terbawah di zona degradasi, kesuraman tetap hadir di klub pemilik Stadion Old Trafford.
"Apa yang kalian lihat dan apa yang kalian diskusikan setiap pekan, saya juga melihatnya. Saya punya banyak masalah, pekerjaan saya sangat, sangat sulit di sini. Namun, saya tetap berpegang pada keyakinan saya," kata Amorim kepada Sky Sports dalam wawancara selepas laga di Stadion Tottenham Hotspur, London.
Ia mengatakan, manusia tumbuh dan belajar banyak hal. "Kita hanya perlu menghadapinya dan tidak melarikan diri, itulah perasaan saya. Hari ini akan menyakitkan, sangat menyakitkan untuk kalah dalam banyak pertandingan, tetapi kemudian Anda dapat mengubah banyak hal dalam sepekan," ujarnya.
Masalah menumpuk bagi Amorim yang skuadnya dirundung cedera dalam persiapan pertandingan ini. Amad Diallo yang menjadi andalannya di sayap kanan akan absen lama.
Line-up MU di kandang Tottenham tidak memiliki kualitas terbaik dengan pemain seperti Kobbie Mainoo dan Manuel Ugarte juga absen dari lini tengah akibat cedera. Sementara bangku cadangan menampilkan delapan pemain berusia 19 tahun ke bawah.
View this post on Instagram
Dari mereka, hanya Chido Obi yang tampil sebentar, masuk pada menit ke-90 untuk menggantikan Casemiro yang kelelahan.
"Kami memiliki pemain muda dan kami harus bekerja dengan pemain muda. Kami tidak menyangka akan ada begitu banyak cedera dalam satu pekan. Hal-hal seperti ini bisa terjadi. Mari kita fokus pada pertandingan berikutnya," katanya.
Meskipun cedera dan fakta bahwa United gagal memperkuat skuad mereka di bursa transfer Januari dapat digunakan sebagai alasan, bek Matthijs de Ligt tidak berpendapat serupa. Ia menilai tak ada alasan untuk itu.
"Kami masih memiliki sebelas pemain inti dengan pemain tim utama. Itu bukan alasan. Tidak menyenangkan jika Anda kehilangan lima pemain dalam satu pekan, tetapi itu bagian dari sepak bola, bagian dari kehidupan," katanya.
Di Ligt percaya timnya harus mendapatkan keberuntungan. Saat ini, kata dia, tampaknya MU belum pantas mendapatkan keberuntungan tersebut.
"Saya tidak percaya keberuntungan datang begitu saja," ucapnya.