REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Orang tua terpidana mati Bali Nine, Andrew Chan, pasangan Ken dan Helen Chan telah meninggalkan Bali. Dia terbang kembali ke Sydney melalui Bandara Internasional Ngurah Rai, Denpasar pada Ahad (15/2) tengah malam.
Pasangan ini diinformasukan telah mendarat di Sydney Airport sekitar pukul 07.15 pagi waktu setempat. Mereka mengatakan mungkin itu adalah pertemuan terakhir dengan anak kesayangan mereka. "Chan is wonderful!" tulis salah satu poster yang dibawa seorang pendukung Chan di Bandara Sydney, dilansir News.com.au
Sang ayah Ken Chan, didorong di kursi roda, sedangkan sang ibu Helen Chan dipapah oleh seorang pendamping yang menemaninya dari Bali. Pasangan ini memang dalam kondisi yang kurang sehat akhir-akhir ini.
Saudara Andrew, Michael Chan mengatakan kedua orang tuanya meninggalkan Bali dengan berat hati. Mereka tak bisa memastikan masa depan Andrew karena rencana eksekusi mati ini. Michael mengatakan orang tuanya telah menghabiskan waktu secara pribadi dengan Andrew di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kerobokan sambil makan pizza saat jam makan siang.
"Ini adalah kedua kalinya dalam 10 tahun terakhir kami makan lengkap sekeluarga," ujar Michael sesampainya di bandara. Michael mengatakan ayahnya baru saja menjalani operasi sebelum memaksa terbang ke Bali. Dia sangat lemah dan gampang lelah, sehingga tak mungkin lagi melakukan perjalanan selanjutnya ke Denpasar.
Tim pengacara Andrew terus berusaha hingga titik akhir untuk memperjuangkan nasib kliennya. Mereka akan menggelar pertemuan dengan Jaksa Agung HM Prasetyo pada Senin (16/2), untuk meminta supaya eksekusi tersebut ditunda. Tim yakin bahwa Andrew dan rekannya yang juga terpidana mati, Myuran Sukumaran bisa terhindar dari regu tembak.