Jumat 20 Feb 2015 23:28 WIB

Kemenhub Reaktivasi Rel KA Kedung Jati-Tuntang

 Pekerja membawa alat yang digunakan untuk memperbaiki rel kereta api di Kawasan Pademangan, Jakarta Utara, Selasa (11/11). (Antara/Wahyu Putro A)
Pekerja membawa alat yang digunakan untuk memperbaiki rel kereta api di Kawasan Pademangan, Jakarta Utara, Selasa (11/11). (Antara/Wahyu Putro A)

REPUBLIKA.CO.ID,TUNTANG--Jalur kereta api dari Stasiun Kedungjati, Kabupaten Grobogan, menuju Stasiun Tuntang, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, segera reaktivasi pada 2015.

"Jalur tersebut memiliki panjang sekitar 30 kilometer dan termasuk dalam beberapa jalur di Jawa Tengah yang akan direaktivasi," kata Dirjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Hermanto Dwiatmoko di Jakarta, Jumat.

"Persiapannya sudah hampir selesai," katanya. Hermanto mengatakan jalur tersebut nantinya akan dikembangkan untuk melakukan reaktivasi jalur yang lebih panjang, yaitu jalur KA Semarang-Magelang via Stasiun Ambarawa.

"Nantinya akan menuju ke selatan, yaitu dari Stasiun Tuntang ke Stasiun Ambarawa, Bedono, Secang, dan Magelang," katanya.

Namun, ia mengatakan masih ada beberapa kendala untuk mewujudkan jalur tersebut, seperti pembangunan jalur rel baru di Magelang.

"Karena rel yang sudah ada sebelumnya telah berubah fungsi menjadi jalan raya, yaitu jalur rel yang berada di Jalan Raya Magelang-Yogyakarta," katanya.

Selain jalur KA Kedungjati-Tuntang, Dirjen Perkeretaapian juga berencana mereaktivasi beberapa jalur, seperti jalur KA ke Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang untuk mendukung logistik dan sistem transportasi nasional.

"Untuk reaktivasi tersebut kami alokasikan dana Rp 35 miliar, sebagian untuk mengurus konstruksi termasuk pembebasan lahan, sebagian lainnya untuk pelaksanaan koordinasi di daerah," kata Hermanto.

Lintasan kereta api sepanjang lima kilometer itu, katanya, akan mulai dibangun pada pertengahan 2015 ini dan diperkirakan akan siap digunakan untuk operasional sekitar satu hingga dua tahun mendatang.

sumber : antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement