Selasa 24 Feb 2015 20:32 WIB

Kapal Wajib Diasuransikan, Pemilik Mengaku Siap

Rep: C85/ Red: Djibril Muhammad
ilustrasi
ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kebijakan Menteri Perhubungan Ignasius Jonan untuk mewajibkan pemilik kapal besar mengasuransikan kapalnya, disambut baik kalangan pemilik kapal.

Ketua Asosiasi Pemilik Kapal Nasional (INSA) Carmelita Hartoto menyatakan dukungannya terhadap aturan yang mulai berlaku 1 Maret mendatang.

Carmelita menyebut setiap kapal nasional memang wajib diasuransikan, termasuk asuransi pengangkatan bangkai kapal (wreck removal). Hal ini, lanjutnya, merupakan amanat UU No. 17 tahun 2008 tentang pelayaran.

"Sejauh ini sebenarnya perusahaan pelayaran nasional anggota INSA sudah menaati aturan wajib asuransi tersebut. Meskipun demikian, kita terus mendorong agar kapal-kapal nasional ber-cover asuransi," ujarnya kepada Republika, Selasa (24/2).

Hanya saja, Carmelita menyebut, dalam implementasinya pemerintah diharapkan jangan menunjuk satu perusahaan asuransi untuk melindungi risiko pertanggungan kapal.

Carmelita menilai bila hanya satu perusahaan asuransi saja yang diutus maka akan menghilangkan persaingan yang sehat. "Kami juga minta agar perusahaan asuransi juga harus diukur kemampuan perusahaan asuransi dalam men-cover risiko pertanggungan kapal," lanjutnya.

Carmelita menambahkan INSA sendiri sedari awal sangat menginginkan agar semua kapal wajib diasuransikan sesuai amanat UU. "Tetapi lembaga asuransinya tidak perlu ditunjuk," katanya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement