REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Tim Unit Reaksi Cepat (URC) Dinas Bina Marga dan Pengairan (DBMP) Kota Bandung ditambah menjadi 12 tim dari sebelumnya yang hanya enam tim.
Sekretaris DBMP Kota Bandung Didi Ruswandi mengatakan penambahan dilakukan untuk mempercepat penanganan pekerjaan umum di Kota Bandung.
Sebab, pascabanjir Cileuncang beberapa waktu lalu menyebabkan kerusakan di sejumlah ruas jalan di Kota Bandung. "Jumlah jalan bolong jadi bertambah banyak, untuk itu tim URC-nya akan kita tambah jadi 12 tim dari sebelumnya hanya 6 tim," ujarnya di Bandung, Selasa (24/2).
Didi mengatakan semula enam tim URC itu yakni UPT Bojonegara, Cibeunying, Karees, Tegalega, Ujung Berung dan Gedebage. Nantinya dengan ditambahnya enam URC lagi diharapkan dapat mempercepat penanganan pekerjaan umum seperti kerusakan jalan.
"Satu wilayah UPT diisi oleh dua tim, dimana masing masing tim berjumlah 10 orang, mereka nanti akan berkeliling ke wilayah wilayah," ujar Didi.
Dikatakan Didi, penambahan ini karena terus meningkatnya intensitas laporan masyarakat terkait jalan rusak. Jika selama ini laporan masyarakat baru bisa ditindaklanjuti selama 2-3 hari, namun dengan adanya tim ini laporan dari masyarakat dapat segera ditindaklanjuti.
"Kalau yang biasanya harus menunggu dulu dua hari, tapi dengan adanya penambahan ini bisa hari itu juga," katanya.
Didi menambahkan tidak hanya menindaklanjuti laporan, tim URC ini juga berkeliling memantau wilayah masing masing UPT. Mengingat terbatasnya personel, Didi juga meminta masyarakat berperan aktif dalam melaporkan kondisi jalanan di Kota Bandung.
"Jika menemukan jalan rusak, bisa lapor ke twitter DBMP Kota Bandung di akun @dbmpkotabdg," ucapnya.