Rabu 25 Feb 2015 08:36 WIB

Profesional Aswaja Berharap Pengurus NU Perhatikan Kesejahteraan Umat

Nahdlatul Ulama.
Foto: NU
Nahdlatul Ulama.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Persaudaraan Profesional Muslim (PPM) Aswaja, sekelompok pemuda berlatar belakang Islam Ahlussunah wal Jamaah yang bekerja di lingkungan profesional perkotaan, meminta kepengurusan Nahdlatul Ulama hasil Muktamar ke-33 mendatang memberikan perhatian lebih terhadap peningkatan kesejahteraan umat.

 

"Dibandingkan yang sebelumnya, kepengurusan NU saat ini sudah baik, sudah memperhatikan bagaimana perekonomian umat digarap dan ditingkatkan. Akan tetapi itu masih harus ditingkatkan, siapapun (pengurus) yang nantinya dihasilkan di muktamar pada bulan Agustus mendatang," kata Ketua PPM Aswaja Haris Usmayadi, Rabu (25/2).

Cak Usma, demikian Haris Usmayadi disapa, menjelaskan dari sekian banyak anggotanya, beberapa di antaranya memiliki usaha yang bersentuhan langsung dengan komunitas ekonomi kecil dan menengah.

"Banyak pelaku usaha kecil dan menengah yang sudah merasakan binaan Lembaga, Lajnah, maupun Badan Otonom PBNU saat ini, dan itu tentu harus dipertahankan, bahkan ditingkatkan oleh kepengurusan mendatang," terang Cak Usma.

Sebagai wujud atas dorongannya tersebut, PPM Aswaja dalam Forum Silaturahim Nasional (Forsilatnas) IV yang diselenggarakan di Pondok Pesantren Entrepreneur API, Magelang, Jawa Tengah, secara khusus membahas kemandirian dan kewirausahaan.  

 

"Ini sebagai wujud khidmad kebangsaan kami dalam meningkatkan SDM warga Nahdlatul Ulama," tegas Cak Usma.

 

Forsilatnas PPM Aswaja sebelumnya pernah dilaksanakan di Wonosobo, Rembang, dan Situbondo, di mana untuk acara serupa selanjutnya diagendakan di Jakarta.

Untuk acara di Magelang, selain membahas kemandirian dan kewirausahaan, juga dilaksanakan silaturahim pelaku citizen jurnalism (bloger) dalam upaya meningkatkan kapasitas dakwah Islam Ahlussunah wal Jamaah.

 PPM Aswaja selama ini juga menggarap bidang tersebut, salah satunya dengan membuat dan mengelola aplikasi android Majmu’ Syarif dan Surat Yasin serta Tahlil.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement