Jumat 27 Feb 2015 04:47 WIB

Pengangguran AS Naik, Emas Menguat

Petugas menunjukkan emas batangan di kantor Pegadaian, Jakarta, Rabu (25/2). (Republika/ Yasin Habibi)
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Petugas menunjukkan emas batangan di kantor Pegadaian, Jakarta, Rabu (25/2). (Republika/ Yasin Habibi)

REPUBLIKA.CO.ID, CHICAGO -- Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange menguat Jumat pagi (27/2), setelah data resmi menunjukkan pengangguran AS naik,.

Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman April, naik 8,6 dolar AS atau 0,72 persen menjadi 1.210,10 dolar AS perons.

Departemen Tenaga Kerja AS mengatakan, Kamis (26/2), dalam pekan yang berakhir 21 Februari, angka pendahuluan klaim awal untuk tunjangan pengangguran meningkat 31 ribu menjadi 313 ribu dari tingkat revisi pekan sebelumnya,

Data pekerjaan yang lesu mendukung emas karena investor cenderung membawa aset-aset mereka ke tempat yang aman seperti emas ketika ekonomi menunjukkan tanda-tanda melemah. Logam mulia juga mendapat dorongan yang menunjukkan inflasi harga konsumen secara keseluruhan turun 0,7 persen pada Januari.

Tahun Baru Imlek sering mengakibatkan meningkatnya permintaan emas untuk hadiah. Sebuah laporan Departemen Sensus dan Statistik Hong Kong yang dirilis pada Kamis menunjukkan impor emas dari Hong Kong ke Cina naik menjadi 76,118 ton pada Januari.

Namun, dolar yang lebih kuat membuat emas di bawah tekanan. Indeks dolar AS naik 1,14 persen menjadi 95,27. Emas dan dolar biasanya bergerak berlawanan arah, yang berarti jika dolar naik, emas berjangka akan jatuh karena emas yang diukur dengan dolar menjadi lebih mahal bagi investor.

Perak untuk pengiriman Mei naik 15 sen atau 0,91 persen, ditutup pada 16,624 dolar AS perons. Platinum untuk pengiriman April naik 4,8 dolar AS atau 0,41 persen, menjadi ditutup pada 1.173,60 dolar AS perons.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement