Jumat 27 Feb 2015 14:29 WIB

Harga Beras di Makassar Belum Turun

Rep: Debbie Sutrisno/ Red: Didi Purwadi
Buruh mengangkut beras untuk didistribusikan ke sejumlah kecamatan di Gudang Bulog Subdrive Indramayu, Rabu (18/2).
Foto: Antara
Buruh mengangkut beras untuk didistribusikan ke sejumlah kecamatan di Gudang Bulog Subdrive Indramayu, Rabu (18/2).

REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Pemerintah provinsi Sulawesi Selatan telah menyalurkan beras miskin untuk menekan peningkatan harga beras di pasaran. Namun, upaya ini nyatanya belum juga ampuh menekan harga beras.

Ardi, pedagang beras di Pasar Daya, menuturkan kenaikan harga beras di Makassar memang baru terjadi dalam beberapa hari ke belakangan. Untuk beras standar, harganya merangkak naik 250-500 rupiah per liter. Sementara beras yang bagus, mengalami kenaikan berkisar hingga Rp 2.000.

"Belum turun, beras biasa menjadi Rp 9.000 dari harga awal Rp 8.500 dan yang super bisa mencapai 11.000 dari semula Rp 9.000," ujar Ardi, Jumat (27/2).

Hal senada dilontarkan pedagang lainnya, Hamzah. Dia menyebut sudah hampir sepekan harga beras belum menyusut meski pemerintah telah melakukan penyebaran beras Raskin.

Meski demikian, harga saat ini disebut Hamzah masih belum mencengangkan. Karena peningkatan belum terlalu besar.

"Ini masih wajar. Peningkatan mencapai 1.000 rupiah masih biasa terjadi. Berbeda dengan wilayah lain," jelasnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement